Sambut Imlek 2573, MABT Kalbar Doakan Pandemi Segera Berakhir

Sambut Imlek 2573, MABT Kalbar Doakan Pandemi Segera Berakhir

KalbarOnline, Pontianak – Tahun Baru Imlek 2573 di Provinsi Kalimantan Barat disambut dengan sukacita masyarakat Tionghoa di daerah itu. Tahun ini merupakan tahun kedua masyarakat Tionghoa Kalbar merayakan Imlek dalam suasana Pandemi Covid-19. Masyarakat yang merayakan Imlek pun tetap melaksanakan ritual ibadah dengan khidmat. Harapan dan doa terbaik pun tetap tercurahkan.

Seperti misalnya yang disampaikan Sekretaris Umum DPP Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kalbar Hamdan. Dia berharap pada perayaan Imlek tahun ini, semangat kebersamaan masyarakat Kalbar semakin kuat.

“Semangat kebersamaan dan persatuan itu harus kita utamakan. Imlek inikan wujud syukur kita kepada Tuhan yang maha esa melewati satu tahun. Kita kumpul dengan keluarga untuk merayakan bersama,” kata Hamdan.

Hamdan pun mendoakan agar Pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga pemulihan ekonomi bisa cepat dilakukan.

“Itu doa kita. Sehingga kegiatan budaya dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang beberapa tahun ini tidak dapat dilaksanakan, mudah-mudahan tahun mendatang bisa dilaksanakan. Apalagi Inikan salah satu ikon wisata juga, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga. Tentu dengan adanya pandemi inikan wisatawan pun tidak bisa datang karena ada pembatasan,” kata Hamdan.

Hamdan juga menegaskan bahwa MABT mendukung penuh langkah pemerintah dengan memberlakukan pembatasan-pembatasan pada perayaan Imlek. Menurut dia, hal itu sebagai upaya pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakatnya.

Baca Juga :  Kapolda Kalbar Sebut Perayaan Imlek Tetap Dengan Pembatasan

“MABT Kalbar mendukung apa yang sudah ditetapkan Gubernur terkait perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kalbar. Pasti pertimbangannya jelas, yakni adanya varian omicron yang semakin merebak dan meningkatnya kasus Covid-19 di Kalbar. Ini tentu kita sambut baik,” kata dia.

Pihaknya pun telah mengimbau DPD MABT di seluruh Kalbar untuk menyesuaikan apa yang telah ditetapkan Pemerintah, di mana masyarakat diperkenankan untuk melaksanakan ritual ibadah, sementara kegiatan budaya yang dipastikan akan menimbulkan kerumunan massa untuk sementara ini ditiadakan dengan berbagai pertimbangan.

“Walaupun ritual ibadah diperbolehkan, tentu harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Di setiap Pekkong atau klenteng tentu ada petugas yang melakukan monitor. Sehingga kita harapkan prosesi peribadatan berjalan dengan baik dan lancar,” kata dia.

Masyarakat Tionghoa dukung kebijakan Pemerintah

Jacki Tio, warga Pontianak, turut mendukung penuh aturan yang telah ditetapkan Pemerintah terkait pembatasan pada perayaan Imlek. Di mana hanya kegiatan yang bersifat ibadah yang diperkenankan. Sementara kegiatan yang bersifat budaya yang dapat memancing kerumunan seperti arak-arakan tatung, naga, barongsai dan lainnya ditiadakan.

“Sebagai masyarakat Tionghoa, tentu kita mendukung apa yang menjadi aturan pemerintah. Inikan untuk kebaikan kita semua. Supaya tahun mendatang even Cap Go Meh bisa kembali diselenggarakan untuk menarik banyak wisatawan mancanegara maupun dalam negeri,” kata dia.

Baca Juga :  Dinkes Kalbar Tunggu Hasil Lab dari Balitbang Kemenkes : Update Pasien Isolasi RSUD Soedarso

“Kita mendukung, selama untuk kebaikan semua. Bukan hanya untuk kebaikan masyarakat Tionghoa, tapi untuk kebaikan semuanya, supaya pandemi cepat berlalu dan kegiatan budaya bisa kita laksanakan seperti biasanya dalam rangka menarik wisatawan datang ke Kalbar,” kata dia lagi.

Terlebih lagi, kata Jacki, sudah ada imbauan langsung dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Tentu pihaknya, mendukung penuh apa yang menjadi ketetapan pemerintah.

“Mungkin Imlek tahun ini sama seperti tahun sebelumnya, masih dalam situasi pandemi, kita rayakan secara sederhana, tidak ada perayaan yang mewah-mewah, pesta kembang api juga tidak ada, hanya kumpul keluarga. Kita berdoa semoga pandemi Covid-19 segera berakhir,” kata dia.

Meski diberlakukan pembatasan, tahun kedua perayaan Imlek di masa pandemi Covid-19 ini tetap tampak meriah. Masyarakat penuh sukacita menyambut Imlek. Misalnya di Kota Pontianak, dalam rangka menyambut Imlek, rona merah lampion dan pernak pernik khas Imlek menghiasi kota.

Demikian halnya di Kota Singkawang. Hiasan ornamen-ornamen khas Imlek telah disiapkan jauh-jauh hari oleh Panitia Perayaan Imlek Kota Singkawang tahun 2022. Hal itu dilakukan agar suasana kemeriahan menyambut Imlek tetap dirasakan masyarakat walaupun masih dalam situasi Pandemi Covid-19.

Comment