Harisson: Pegawai Tak Tetap yang Kini Jadi Sekda Kalbar

Harisson muda ternyata seorang aktivis

Saat masih berstatus sebagai mahasiswa, Harisson muda ternyata seorang aktivis. Dia aktif di berbagai kepengurusan organisasi. Mulai dari pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya di tahun 1987, menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya tahun 1989-1990, menjadi Ketua Senat Mahasiswa Universitas Sriwijaya tahun 1990-1991. Termasuk menjadi pengurus Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) HMI Cabang Palembang.

“Pada masa saya itu adalah pertama kali dibentuk senat universitas. Adanya senat karena waktu itu sering terjadi mahasiswa yang kita tidak tahu dari fakultas mana membuat pernyataan yang mengatasnamakan mahasiswa Universitas Sriwijaya. Padahal hanya satu dua mahasiswa. Maka dibuatlah senat mahasiswa universitas. Jadi orang-orang di senat mahasiswa universitas inilah yang boleh membuat pertanyaan,” kata Harisson.

Saat berkarir di pemerintahan, Harisson juga pernah mengemban amanah sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kapuas Hulu, Ketua PMI Cabang Kapuas Hulu, Pengurus MABM Kapuas Hulu, termasuk pengurus Muhammadiyah Kapuas Hulu. Ketika menjadi Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson diamanhkan menjadi salah satu Anggota Dewan Pembina Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) Pontianak.

Baca Juga :  Yanieta Minta Guru PAUD PKK Benahi Administrasi

Pegang teguh prinsip kerja ikhlas dan tuntas

Selama berkarir di pemerintahan, Harisson selalu memegang teguh prinsip kerja ikhlas dan tuntas. Harisson punya prinsip. Jika diberikan tugas oleh atasan, tapi ragu-ragu atau sulit untuk dikerjakan, maka jangan langsung menyerah. Menurutnya, jika ada niat, pasti ada jalan.

“Jangan langsung menyerah, kerjakan dulu, sebab sesuatu yang tidak mungkin, itu bisa menjadi mungkin kalau kita ada niat dan mau mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Di mana ada niat, pasti ada jalan,” kata Harisson.

“Jadi kalau diberikan tugas oleh pimpinan, tapi kita ragu-ragu dan kita pikir ini akan susah untuk dilaksanakan, jangan kita bilang ke pimpinan bahwa ini susah dilaksanakan. Akan tetapi kerjakan dulu, maka pasti akan ada jalan. Sebab prinsipnya sesuatu yang tidak mungkin itu akan menjadi mungkin jika kita memiliki niat dan usaha atau kerja keras,” katanya lagi.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Pertahankan Zona Hijau Kepatuhan Pelayanan Publik

Memenuhi syarat, beranikan diri ikut seleksi Sekda

Harisson yang merupakan pegawai dengan jenjang pangkat golongan IV D atau Pembina Utama Madya merasa memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Sekretaris Daerah. Hal itulah yang membuatnya memberanikan diri mengikuti seleksi jabatan paling puncak dalam pola karier PNS di daerah.

“Ada kesempatan untuk meningkatkan karir saya. Jadi saya ikut (seleksi Sekda). Karena pangkat saya cukup, pengalaman cukup, saya sudah mengabdi di daerah, saya sudah mengabdi di provinsi, maka saya memberanikan diri untuk ikut seleksi (Sekda),” tutupnya.

Comment