Nur Intan Kafilah Asal Sekadau Tuntaskan Kepercayaan Daerah Meski Tangan Terpasang Infus

Nur Intan Kafilah Asal Sekadau Tuntaskan Kepercayaan Daerah Meski Tangan Terpasang Infus

KalbarOnline, Sintang – Semangat Nur Intan Syafira, Kafilah asal Sekadau untuk menuntaskan kepercayaan daerah kepadanya, sangat luar biasa. Meskipun dalam keadaan sakit, bahkan tangannya terpasang infus, Nur Intan tetap semangat untuk mengikuti lomba pada Cabang Fahmil Quran di Rumah Adat Melayu Tepak Sireh Sintang, Selasa, 14 Desember 2021.

Hal ini pun dibenarkan oleh Abdul Kharis selaku Official Kafilah Kabupaten Sekadau. Dia membenarkan bahwa kafilah yang tampak terpasang infus itu merupakan kafilah asal Kabupaten Sekadau.

“Ya betul yang sakit itu adalah dari Kafilah Sekadau dan yang menangani luar biasa dari pihak panitia, dokternya cekatan sehingga Alhamdulilah sudah baik kondisinya dan ketika konsultasi tadi,” katanya.

Pihaknya, kata dia, telah menyarankan Nur Intan Syafira untuk istirahat dan tidak perlu tampil lantaran sakit. Namun Nur Intan, kata Abdul Kharis, bersikeras tetap ingin tampil berlomba.

“Tetapi dokter menjelaskan bahwa anak tersebut sudah diberikan obat dan vitamin serta dijamin aman sehingga diperbolehkan untuk ikut berlomba,” katanya.

Aksi nekat Nur Intan Syafira itu, diakui Abdul Kharis, lantaran selama ini yang bersangkutan telah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik.

“Sehingga kalau tidak tampil nanti bagaimana, karena tekadnya ke Sintang dalam rangka ingin tampil, maka dia ingin sekali memberikan bukti bahwa ada hasil dari proses belajar dan persiapan yang sudah dilakukan selama ini. Meskipun saat tampil tadi, apa yang sudah dihafal selama ini, ada yang keluar ada juga yang tidak keluar. Tetapi Alhamdulilah bisa tampil sampai akhir tadi dan tetap sehat bahkan bisa menjawab beberapa soal,” terangnya.

Baca Juga :  Sambut Guru Garis Depan, Ini Pesan Sekda Sintang

“Tadi saya sudah kasih motivasi agar tetap rileks, senyum dan jangan terlalu panik dan yang utama adalah kesehatan. Saya lihat ketika yang bersangkutan bisa senyum dan bisa fokus, saya pun bisa tenang. Jadi rasa khawatir berkurang,” tutupnya.

Tim Kesehatan Pastikan Kondisi Kafilah Stabil

Sementara dr. Topan Goesdar yang bertugas di Posko Kesehatan Panitia MTQ Kalbar menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari tim kesehatan yang mendapatkan informasi dari pendamping Kafilah Kabupaten Sekadau bahwa di venue Rumah Adat Melayu ada pasien atas nama Nur Intan Syafira (16) dari Sekadau.

“Keluhannya memang BAB cair dimulai dari tadi subuh, kalau dari keterangan mereka sudah lima kali BAB. Tadi pagi sudah diberikan obat dan berikan terapi sesuai keluhan. Ternyata memang kondisi pasien tidak membaik. Sehingga mereka datang ke Posko Kesehatan kita di Rumah Adat Melayu dan kita ambil tindakan berupa pemasangan infus karena pasien dalam keadaan lemah. Kalau bahasa medisnya adalah dehidrasi atau kekurangan cairan,” katanya.

Baca Juga :  Polsek Sekadau Hilir Terjunkan Personel Amankan Car Free Day Pemdes Sungai Ringin

Atas dasar itu pihaknya memasang infus dan terus mengecek keadaan yang bersangkutan. Secara umum, jelas dia, kondisi yang bersangkutan lemah, namun denyut jantung dinyatakan stabil.

“Kita loading infus sebanyak 500 cc, dan ada perubahan membaik dan stabil. Dan kami berikan edukasi kepada keluarga dan Ketua Kafilah agar tidak panik karena masa lemahnya sudah terlewati dan diatasi,” katanya.

“Kami cek darah juga tadi, karena pasien dari pagi tidak makan, khawatirnya gula darahnya turun dan membuat tubuhnya lemah. Semua sudah ditangani, hasilnya baik semua. Kami juga sempat diminta pendapat oleh Kafilah Sekadau apakah pasien bisa ikuti lomba, kalau dari kami selama pasien sudah stabil dan tenang, kami persilakan pasien untuk ikut lomba,” jelasnya.

Pihaknya juga memberikan semangat kafilah yang bersangkutan untuk mengikuti lomba. Bahkan pihaknya selaku pihak yang bertanggungjawab terhadap kesehatan para kafilah turut mendampingi yang bersangkutan selama mengikuti lomba lantaran infus masih terpasang saat Nur Intan Syafira mengikuti lomba.

“Tapi secara keseluruhan aman dan stabil pasiennya. Tim kesehatan 24 jam mendampingi seluruh kafilah, sehingga pasien juga terawasi. Setiap kafilah kan ada dua petugas medis yang mendampingi. Mereka siap dihubungi dan dipanggil kapan pun. Kalaupun harus ada pemeriksaan, kita siap 24 jam. Pasien akan tetap kami dampingi sampai MTQ selesai,” tutupnya.

Comment