Midji Akui Banjir Sintang Heboh Karena Fadli Zon

Midji Akui Banjir Sintang Heboh Karena Fadli Zon

KalbarOnline, Sintang – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengakui bahwa kondisi banjir yang terjadi di Sintang menjadi heboh setelah cuitan Anggota DPR RI Fadli Zon di Twitter yang menyindir Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Sutarmidji saat bertemu jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang dalam rangkaian ‘Gubernur Ngantor’ di daerah hulu yang terdampak banjir, Selasa, 23 November 2021.

“Fadli Zon kan yang buat heboh. Akhirnya bagus juga sih. Perhatian jadi fokus ke sini kan,” katanya.

Sampaikan informasi apa adanya

Midji menyampaikan bahwa menangani bencana semua harus terang benderang. Informasi apapun tak boleh ditutup-tutupi.

“Saya ditelfon dari Jakarta, ditanya. Pak kok Sintang heboh, tapi yang disampaikan Kadiskominfo biasa-biasa saja. Lah kok gitu? Mohon maaf ya, ndak begitu seharusnya. Sampaikan saja apa adanya,” kata Midji.

Menurut Midji, jangan ada perasaan tak nyaman untuk menyampaikan kondisi yang terjadi sebenarnya.

“Tegas saja. Ini masalah nasib masyarakat kita. Kalau kita tak nyaman untuk menyampaikan yang terjadi, yang jadi korban itu masyarakat kita,” katanya.

“Jadi saya berharap penanganan banjir ini jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang berani saja menyampaikan. Jangan merasa kita mampu sendiri. Saya tadi komunikasi dengan Menteri LHK, saya sampaikan saja apa adanya,” katanya.

Baca Juga :  Gubernur Kalbar Pastikan Stok Pangan Jelang Ramadhan Hingga Idul Fitri Tercukupi

Terkait penanganan pasca banjir, Midji sebetulnya menghendaki agar kepala daerah di wilayah yang terdampak banjir dikumpulkan bersama untuk dilakukan pembagian tugas.

“Sehingga jelas, nanti pusat buat apa, provinsi buat apa, lima kabupaten buat apa. Begitu kalau mau menyelesaikan masalah secara permanen,” katanya.

Sarankan daerah buat database banjir

Pemerintah Daerah tingkat II yang daerahnya terdampak banjir juga disarankan Midji untuk segera membuat database banjir yang bisa diakses melalui aplikasi dan terintegrasi.

Aplikasi tersebut nantinya dapat memantau potensi-potensi banjir, termasuk warga yang terdampak berdasarkan nama dan alamat. Sehingga manajemen penanganan bencana benar-benar terukur dan tak serampangan.

“Jadi kalau banjir melanda suatu kecamatan sudah setinggi satu meter dan seterusnya, sudah terdata dalam database itu berapa KK yang terdampak. Kalau banjirnya dua meter sudah terdata juga siapa-siapa yang terdampak, rumahnya yang mana saja, orangnya siapa, berapa jumlahnya. Termasuk tempat mengungsinya dimana, apa-apa saja yang dibutuhkan, dan sebagainya,” katanya.

Menurut dia, banjir yang terjadi saat ini harusnya dijadikan patokan, sebab termasuk banjir yang paling tinggi terjadi.

Baca Juga :  Nasdem Berpotensi Usung Kembali Sutarmidji di Pilgub Kalbar 2024

“Jadikan patokan. Siapa-siapa yang kemarin terdampak, didata, masukan ke database banjir itu. Kalau bisa, semuanya terintegrasi di database itu. Tidak mahal itu,” katanya.

Jika manajemen penanganan bencana tersebut sudah disusun dengan baik, maka akan memudahkan Pemda setempat dalam hal penanganan.

“Sehingga Pemda tidak akan panik menanganinya. Kalau terjadi banjir lagi, Pemda tinggal menangani masalah kebutuhan masyarakat dan sebagainya, tinggal dijaga kebutuhan pangannya, supaya bisa terdistribusi dengan lancar,” katanya.

Sebelumnya, politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Presiden Jokowi saat meresmikan sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (13/11/2021).

Fadli Zon menyinggung Jokowi dengan pertanyaan kapan akan berkunjung ke Sintang yang telah dilanda banjir selama tiga pekan terakhir.

“Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah tiga minggu banjir belum surut,” cuit Fadli lewat akun @fadlizon, Sabtu.

Diketahui saat ini banjir yang melanda lima kabupaten di daerah hulu Kalbar mulai berangsur-angsur surut. Di Kabupaten Sintang, masih terdapat lima dari 12 kecamatan yang sebelumnya terendam banjir.

Comment