Midji Serahkan Bantuan Banjir Sekadau: Kalau Kurang Segera Koordinasikan

Midji Serahkan Bantuan Banjir Sekadau: Kalau Kurang Segera Koordinasikan

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji bertolak ke Kabupaten Sekadau setelah sehari sebelumnya meninjau langsung kondisi banjir di Sintang sekaligus menyerahkan bantuan untuk masyarakat, Rabu, 3 November 2021.

Di Sekadau, Midji menyerahkan bantuan berupa 25 ton beras, obat-obatan, dan bantuan bencana banjir CSR Bank Kalbar yang diterima langsung oleh Bupati Sekadau Aron.

“Untuk beras tidak perlu khawatir. Kemarin Sintang kita bantu 100 ton, Melawi 50 ton, Sekadau 25 ton, kalau habis atau kurang, kasih tahu kita, nanti kita suplai lagi. Tapi intinya saya tidak mau dengar ada kata beras tidak tersedia, pemerintah tidak punya stok, saya tidak mau dengar keluhan itu dari masyarakat,” katanya usai menyerahkan bantuan untuk korban banjir Sekadau, Rabu, 3 November 2021.

Artinya, kata Midji, pemerintah daerah setempat harus cepat tanggap melakukan koordinasi dalam rangka memenuhi keperluan apapun yang dibutuhkan masyarakat.

Midji juga menyebut bahwa pihaknya turut menyerahkan bantuan obat-obatan dan menyiapkan antisipasi lainnya.

“Kita sudah tahu pasca banjir apa yang harus dilakukan, kulit gatal-gatal, diare, kemudian ispa. Makanya obat-obatan juga kita siapkan termasuk vitamin. Kemarin juga kita sudah suplai untuk Sintang, Melawi, dan lainnya. Mudah-mudahan bisa mencukupi dan lancar,” katanya.

Midji Serahkan Bantuan Banjir Sekadau: Kalau Kurang Segera Koordinasikan
Gubernur Kalbar Sutarmidji saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir Sekadau yang diterima langsung oleh Bupati Sekadau Aron (Foto: Biro Adpim Provinsi Kalbar)

Sejatinya, Midji dijadwalkan bertolak ke Melawi setelah dari Sintang. Namun hal itu diurungkan Midji lantaran akses transportasi di Melawi yang dikabarkan terputus.

Baca Juga :  ‘Ngopi’ Jadi Cara Jitu Kapolsek Menjalin Sampaikan Pesan Kamtibmas di Kalangan Remaja

“Saya mau ke sana juga tidak bisa, tapi nanti saya akan datang lagi tanggal 22 November bersamaan dengan MTQ,” katanya di Sekadau, Rabu, 3 November 2021.

Khusus banjir yang terjadi di Kabupaten Sekadau, meskipun tak tersebar ke seluruh wilayah daerah tersebut, pihaknya bersama Pemerintah Daerah setempat telah menyiapkan keperluan-keperluan serta tempat pengungsian bahkan terbilang representatif.

“Masalahnya masyarakat tidak mau mengungsi di tempat pengungsian yang sudah disiapkan walaupun tempatnya sebagus apapun,” katanya.

“Saya lihat tempat pengungsiannya ini sangat representatif tinggal kasur dan perlengkapan lainnya saja, tapi masyarakat tidak mau, makanan juga siap disini, tapi masyarakat tidak mau, maunya di tempat keluarganya,” katanya.

Namun demikian, Midji memastikan kondisi banjir di Sekadau tak terlalu parah dibandingkan daerah lainnya.

Midji Serahkan Bantuan Banjir Sekadau: Kalau Kurang Segera Koordinasikan

“Sekadau ini jadi perhatian karena ada korban satu kemarin, yang lainnya kan tidak, makanya jadi perhatian. Padahal kalau dilihat yang paling terdampak itu Melawi, dan akses mereka terisolir,” katanya.

Midji juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas respon cepatnya dalam memenuhi kebutuhan gas elpiji masyarakat di tengah bencana banjir.

“Kemarin Alhamdulillah, Pertamina cepat responnya. Karena banjir ini, toko-toko banyak tutup, sementara masyarakat perlu gas elpiji, sehingga Pertamina turunkan tim untuk operasi pasar dan turun door to door mendatangi rumah-rumah warga yang terdampak banjir,” katanya.

10 Ribu lebih warga terdampak banjir Sekadau

Sementara Bupati Sekadau Aron mengatakan, berdasarkan data pihaknya, tercatat enam kecamatan, 33 desa dengan total lebih dari 10 ribu jiwa terdampak banjir Sekadau.

Baca Juga :  Wabup Aloysius Harap Sekadau Raih WTP Ketujuh Kalinya

“Kalau kita melihat banjir ini sudah setiap tahun ya, kita sudah imbau masyarakat untuk waspada, kita juga sudah siapkan posko pengungsian dan dapur umum, tapi sampai saat ini belum ada yang mengungsi di posko, masyarakat cenderung mengungsi ke rumah keluarga atau kerabatnya,” katanya.

Dia pun mengatakan bahwa pihaknya ke depan akan memiliki database yang akan diwujudkan dalam sebuah aplikasi untuk memetakan dan memantau potensi banjir. Sehingga diharapkan dapat memudahkan dalam penanganan.

“Jauh sebelum banjir ini terjadi, kita sudah rapat dengan stakeholder, camat, kades dan semua pihak terkait lainnya untuk memetakan potensi banjir. “Jadi kalau seandainya pemukiman masyarakat di daerah bantaran sungai itu terdampak banjir sudah bisa terdata berapa jumlah warga yang terdampak by name by address. Jadi mudah kita mengevakuasi warga, juga memudahkan kita menyalurkan bantuan, sehingga kerja kita terukur, makanya roadmap-nya kita siapkan dari sekarang,” katanya.

Dia pun berharap agar database tersebut segera terwujud dalam waktu dekat berupa aplikasi.

“Jadi siapapun yang terdampak bencana banjir, sudah langsung terdata di aplikasi, sehingga bisa dipetakan dan memudahkan langkah kita,” katanya.

Dalam kesempatan itu Aron juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial dan Gubernur Kalbar yang telah memberikan bantuan untuk warganya yang terdampak banjir.

Comment