Bupati Sis Tekankan Pentingnya Rendah Hati Dalam Beragama

Bupati Sis Tekankan Pentingnya Rendah Hati Dalam Beragama

KalbarOnline, Pontianak – Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengimbau seluruh warga Kapuas Hulu untuk tetap menjaga toleransi agar kehidupan bermasyarakat tetap rukun dan damai. Bupati juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap bersikap rendah hati dalam beragama dalam rangka mengatasi radikalisme dan intoleransi.

Menurut Bupati Sis, berbagai keanekaragaman yang dimiliki Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang harus diterima dan disyukuri sebagai bentuk pengakuan dan kepatuhan manusia pada kehendak Tuhan.

Baca Juga :  Tahun Ini, PUPR Kalbar Tuntaskan Sejumlah Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Sambas

“Kebhinnekaan itu secara positif harus diterima sebagai bentuk anugerah dari Tuhan. karena augerah dari Tuhan itu kita jangan mengingkari apalagi melawannya, karena kalau kita mengingkari ataupun melawan, berarti kita mengingkari atau melawan kehendak Tuhan itu sendiri,” katanya usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan rakor menyikapi berkembangnya sikap intoleransi dan radikalisasi di Kalbar di Hotel Grand Mahkota, Rabu (6/10/2021).

Bupati Sis Tekankan Pentingnya Rendah Hati Dalam Beragama
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan rakor menyikapi berkembangnya sikap intoleransi dan radikalisasi di Kalbar di Hotel Grand Mahkota, Rabu (6/10/2021).

“Maka dari itu, mari kita secara aktif mewujudkan keharmonisasi umat beragama dalam rangka meredukasi berkembangnya paham intoleransi pro kekerasan di wilayah provinsi Kalimantan Barat dan memelihara pemberian Tuhan itu sendiri,” katanya.

Baca Juga :  Kurangi Antrean Panjang Pengunjung, Dishub Pontianak Akan Tambah Loket Pembayaran Parkir Taman Alun Kapuas

Radikalisme, kata Bupati, merupakan tindakan yang merusak atau berdampak merusak kelompok masyarakat lainnya di tengah kehidupan bermasyarakat di Indonesia, misalnya perusakan rumah ibadah agama lain.

Sedangkan, intoleransi adalah sikap yang melarang atau tidak membolehkan kelompok lain atau orang lain mengekspresikan hak-haknya, misalnya dilarang melakukan kegiatan yang legal.

“Sebagai contoh, etnis tertentu tidak boleh bekerja di profesi tertentu atau tidak boleh menampilkan budaya etniknya,” katanya.

Comment