Bupati Harap Dai di Ketapang Jadi Penyeimbang Setiap Permasalahan di Tengah Masyarakat

Bupati Harap Dai di Ketapang Jadi Penyeimbang Setiap Permasalahan di Tengah Masyarakat

Workshop peningkatan wawasan tenaga Dai Ketapang

KalbarOnline, Ketapang – Asisten II Setda bidang ekonomi dan pembangunan Marwan Noor membuka kegiatan Workshop peningkatan wawasan tenaga dai yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ketapang, Sabtu (18/09/2021).

Bupati Ketapang Martin Rantan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Setda Ketapang Marwan Noor menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada MUI yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

“Saya berharap melalui kegiatan ini para dai mampu tampil prima sebagai pribadi-pribadi yang mencerahkan di dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Kasus Kematian Akibat Covid-19 di RSUD Agoesdjam Ketapang Meningkat

Lebih lanjut, pihaknya berharap agar para dai dapat menebarkan nilai-nilai Islam wasathiyah guna pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang yakni “Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera”.

“Dengan konsep dan nilai-nilai wasathiyah, saya berharap agar harmonisasi dan toleransi antar umat beragama, antar suku dan etnis di Kabupaten Ketapang tetap terjaga dengan konsep ini,” harapnya.

Selanjutnya, ia juga meminta kepada para dai agar dapat tampil menjadi penengah, penyeimbang dan dapat memberikan pemahaman dan penjelasan kepada ummat atas setiap permasalahan yang terjadi secara proporsional.

Baca Juga :  Keluarkan Izin Renovasi Trotoar, Sekretaris Dinas PU Dilaporkan LSM

“Hal ini penting karena dengan Ketapang aman dan rukun maka seluruh program kerja yang tertuang dalam panca karya dan pembangunan dapat dilaksanakan dengan maksimal,” tandasnya.

Adapun narasumber kegiatan workshop peningkatan wawasan tenaga dai Kabupaten Ketapang yaitu Kepala Kantor Kemenag Wilayah Provinsi Kalbar Syahrul Yadi, Wakil Ketua MUI Kalbar Wajidi Sayadi, Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Kalbar Prof Ibrahim, dan Satuki Huddin.

Comment