Cerita Atong, Pengusaha Asal Pemangkat Inisiator Vaksinasi Berhadiah Sembako

Cerita Atong, Pengusaha Asal Pemangkat Inisiator Vaksinasi Berhadiah Sembako

KalbarOnline, Pontianak – Program vaksinasi terus bergulir. Vaksinasi Covid-19 tak hanya digelar oleh pemerintah maupun TNI/Polri, komunitas dan organisasi juga ikut mensukseskan program itu dalam rangka menekan angka penularan Covid-19.

Kesadaran akan pentingnya vaksin pun terus meningkat, bahkan tak sedikit tokoh masyarakat maupun pengusaha yang menginisiasi pelaksanaan vaksinasi secara massal untuk masyarakat. Hal ini semata-mata untuk membantu Pemerintah mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Atong, seorang pengusaha asal Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas. Melalui Yayasan Tri Dharma Pemangkat yang diketuainya, terhitung sudah delapan kali menginisiasi gelaran vaksinasi massal berhadiah sembako.

Tentunya dikerjasamakan dengan TNI-Polri dalam hal ini Polres Sambas dan Kodim 1208 Sambas serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang menerjunkan tim vaksinator. Beberapa di antaranya dikerjasamakan dengan TNI Angkatan Laut, Pelabuhan Perikanan Nusantara, para pengusaha, dan pihak terkait lainnya.

Pengusaha Asal Pemangkat Inisiator Vaksinasi Berhadiah Sembako
Atong bersama Forkopimda Sambas memantau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Yayasan Tri Dharma Pemangkat (Foto: Istimewa)

“Sampai hari ini khusus di Kecamatan Pemangkat, kami pengurus Yayasan Tri Dharma Pemangkat sudah lima kali melaksanakan vaksinasi massal secara mandiri. Tiga kali bersama pihak TNI Angkatan Laut dan Pelabuhan Perikanan Nusantara. Termasuk pelaksanaan vaksinasi di lingkungan perusahaan saya sendiri khusus untuk Anak Buah Kapal (ABK),” cerita Atong saat diwawancarai wartawan, Rabu, 15 September 2021.

Cerita itu dibagikan Atong bukan untuk gagah-gagahan apalagi untuk kepentingan citra pribadinya. Murni untuk membantu Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari dua tahun melanda Indonesia tak terkecuali Kalbar.

“Karena kita tahu pandemi ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga tanggungjawab rakyat Indonesia. Semua masyarakat merasakan dampak dari pandemi ini. Sejak pandemi melanda negara kita, sektor ekonomi luar biasa terpuruk. Semua sektor. Itu sangat berdampak bagi masyarakat, makanya kita harus cari cara bagaimana negara kita bisa melewati pandemi dan ekonomi bisa pulih. Salah satunya dengan vaksin. Itulah tujuan kita,” kata Atong.

Pada Sabtu, 11 September 2021 kemarin, Atong melalui Yayasan Tri Dharma dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas dan TNI-Polri menggelar vaksinasi terbesar dalam sehari di Kabupaten Sambas. Tak tanggung-tanggung, hampir 2.000 dosis vaksin disuntikan ke masyarakat.

Baca Juga :  Kerjasama TP PKK dan Untan Luncurkan Aplikasi Layanan Kesehatan "Monalisa"

Atong tak memungkiri, sejak awal Pemerintah mencanangkan program vaksinasi Covid-19, banyak masyarakat yang takut dan enggan untuk divaksin dengan berbagai macam alasan. Mayoritas, kata Atong, termakan isu hoaks.

Pengusaha Asal Pemangkat Inisiator Vaksinasi Berhadiah Sembako
Atong bersama Forkopimda Sambas memantau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Yayasan Tri Dharma Pemangkat (Foto: Istimewa)

“Makanya kami pengurus Yayasan Tri Dharma mencari cara bagaimana masyarakat mau divaksin. Salah satunya dengan menginisiasi pelaksanaan vaksinasi dengan memberikan hadiah berupa sembako beras dan ikan,” kata Atong.

Cara itu diakui Atong, terbilang ampuh. Namun Atong menganggap itu hal wajar. Sebab, mayoritas warga yang mengikuti vaksinasi yang digelarnya itu rerata merupakan buruh harian. Karena secara kemampuan ekonomi mereka harus terus bekerja untuk membuat dapur tetap ngebul. Apalagi di masa pandemi ini benar-benar bikin dapur keluarga runyam.

“Kalau sehari tak kerja kan, tentu tak ada yang bisa dibawa pulang ke rumah. Nah, untuk merangsang mereka agar mau divaksin, kita beri hadiah sembako. Di lokasi vaksin juga kita sediakan makan minum supaya masyarakat yang datang mengantri, menunggu sampai proses vaksinasi selesai itu tidak kekurangan apapun, tidak kelaparan dan kehausan, kemudian pulangnya membawa hadiah,” katanya.

Masalah hoaks soal vaksin, diakui Atong, memang masih menjadi PR. Menurutnya, masih banyak sekali masyarakat yang takut divaksin karena isu hoaks.

“Ada yang termakan isu kalau divaksin bisa lumpuh dan sebagainya. Tapi kita sebagai warga negara, juga sebagai tokoh masyarakat dan agama di Pemangkat, berpikir bagaimana caranya bisa membantu pemerintah agar vaksinasi ini bisa berjalan maksimal. Melalui vaksinasi massal berhadiah inilah kita bersama teman-teman galang dukungan dari para donatur dan pengusaha berbuat sesuatu, bagaimana kita bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara,” kata dia.

Di awal pelaksanaan vaksinasi massal yang digelarnya, hanya menyasar orang dewasa. Begitu keluar edaran Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat yang membolehkan usia 12 tahun ke atas untuk divaksin, pihaknya pun langsung tancap gas.

Pengusaha Asal Pemangkat Inisiator Vaksinasi Berhadiah Sembako
Masyarakat Pemangkat mengikuti vaksinasi massal yang digelar Yayasan Tri Dharma Pemangkat (Foto: Istimewa)

“Sekarang kita sudah menyasar usia 12 tahun ke atas. Termasuk ibu hamil. Sasarannya masyarakat umum. Lintas etnis dan agama,” kata dia.

Sampai September 2021 ini, kata Atong, vaksinasi massal yang digelar pihaknya itu telah menyasar sebanyak 9.000 masyarakat Kecamatan Pemangkat. Angka itu menjadi penyemangatnya bersama elemen masyarakat Pemangkat lainnya untuk terus memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

Baca Juga :  Kapolda Pastikan Proses Hukum Siapapun Pelaku Pembakar Lahan!

Capaian itu menurutnya, berkat kerja keras seluruh elemen masyarakat Kecamatan Pemangkat baik tokoh masyarakatnya, tokoh agamanya dan pemangku kepentingan lainnya.

“Khusus di Pemangkat, saya apresiasi semua tokoh agama dan tokoh masyarakat, semuanya bahu membahu. Bukan hanya diinisiasi pengurus yayasan, pengurus gereja dan masjid di Pemangkat juga melaksanakan. Jadi pelaksanaan vaksinasi di Pemangkat saya pikir semuanya bergerak. Saya pikir di Pemangkat, para tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas agama dan etnis bahu membahu membantu pemerintah bagaimana pandemi bisa teratasi,” katanya.

Jadi role model kecamatan lain di Sambas

Bupati Sambas Satono mengatakan, sejauh ini cakupan vaksinasi di daerahnya sudah mencapai lebih dari 63.500 orang. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan sebulan yang lalu.

“Bulan lalu vaksinasi baru sekitar 36.000 orang. Kita bersyukur saat ini meningkat dua kali lipat,” katanya.

Satono bilang, Kecamatan Pemangkat menjadi penyumbang terbesar jumlah cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sambas. Di mana sudah mencapai lebih dari 11.000 orang.

“Kecamatan Pemangkat ini bisa menjadi role model bagi kecamatan lain yang cakupan vaksinasinya masih rendah. TNI-Polri dan Puskesmas harus pro aktif, kemudian keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama juga faktor penting dalam mengajak masyarakat ikut vaksinasi,” katanya.

Pengusaha Asal Pemangkat Inisiator Vaksinasi Berhadiah Sembako
Bupati Sambas Satono saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Yayasan Tri Dharma Pemangkat (Foto: Istimewa)

Orang nomor wahid di Bumi Serambi Mekkah Kalbar itu mengatakan, untuk menarik minat masyarakat agar mau divaksin bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Atong, tokoh masyarakat Pemangkat, dengan menyediakan bantuan sosial kepada peserta vaksinasi seperti beras, ikan, dan sembako lainnya.

“Itulah hebatnya Pemangkat. Sinergitas yang dibangun antara tokoh masyarakat dan pemerintah itu sangat baik. Terutama dalam program percepatan penanganan pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Stok vaksin di Sambas sendiri, kata Satono akan segera habis. Untuk itu dia akan segera mengusulkan kembali distribusi vaksin kepada Dinas Kesehatan Kalbar. Menurutnya, stok vaksin di daerah harus selalu siap, jangan sampai terjadi kekosongan.

“Saya akan segera melapor ke Pak Gubernur untuk menambah stok vaksin untuk Sambas. Supaya stoknya selalu ready,” katanya.

Comment