Sutarmidji Sentil Pengusaha: Jangan Cuma Cari Kekayaan Jak di Kalbar

Sutarmidji Sentil Pengusaha: Jangan Cuma Cari Kekayaan Jak di Kalbar

KalbarOnline, PontianakGubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyentil para pengusaha di daerah itu. Menurut Bang Midji-sapaan akrab Sutarmidji para pengusaha seperti tak peduli terhadap masyarakat yang sedang berjuang menghadapi dampak pandemi Covid-19.

“Sekarang adem ayem jak pengusaha nih,” kata Midji kepada wartawan, Kamis kemarin.

Midji meminta para pengusaha yang berusaha di Kalbar jangan hanya mencari kekayaan di Kalbar. Hendaknya, kata Midji, turut membantu masyarakat, terlebih lagi di masa sulit saat ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kalbar Online (@kalbaronline)

“Jadi cobalah berusaha di Kalbar, hendaknya sensitiflah terhadap Kalbar. Jangan cuma cari kekayaan di Kalbar tapi ketika masyarakat Kalbar butuh, seperti tidak peduli,” katanya.

Beberapa waktu lalu, diakui Midji, ada dua perusahaan tambang yang memberikan bantuan berupa 50 tabung oksigen berukuran besar dan satu perusahaan distributor obat yang memberikan bantuan berupa 30 tabung oksigen kecil.

“Itu satu tabung besar harganya tiga juta juga. Di masa-masa ini pokoknya barang yang harganya Rp1,5 juta bisa jadi Rp3 juta. Kemudian untuk bantuan 30 tabung oksigen, 20 tabung kita serahkan ke Rumah Zakat,” kata Midji.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini pun menyayangkan sikap para pengusaha perkebunan yang sampai saat ini menurutnya minim berbuat.

“Perkebunan mana? Belum ada apa-apa tuh. Tambang ada. Ini yang salah. Masa Presiden sampai turun tangan ngasih bantuan seperti beras dan oksigen konsentrator. Ini yang kita kesal juga. Pengusaha ini ketika berusaha di Kalbar, Kalbar juga butuh perhatian,” tegasnya.

Dia pun memuji upaya Syarif Machmud yang menurutnya telah banyak membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 ini. Termasuk seorang pengusaha perumahan di Pontianak bernama Alunk yang melelang rumahnya untuk diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Meski demikian, Midji mengaku bahwa di awal-awal pandemi, ada kelompok pengusaha dari Kadin Kalbar meskipun tak mengatasnamakan Kadin memberikan bantuan.

“Tapi di masa sekarang ini (Covid-19) yang lebih parah ini, belum ada tuh. Yang ada itu baru dua perusahaan pertambangan, bantu tabung oksigen, satu lagi dari distributor obat ada berikan bantuan 30 tabung oksigen kecil,” kata Midji.

“Memang tabung kecil ini susah cari. Kalau ada tabung oksigen kecil itu saya mau beli 1.000 supaya masyarakat yang butuh oksigen isi ulang tinggal tukar saja. Karena orang butuh oksigen tidak bisa tunggu lama. Untung saja banyak relawan di Rumah Zakat bisa isi ulang cepat sampai malam,” timpalnya.

Kata Midji, untuk di malam hari, Rumah Zakat mampu mengisi ulang oksigen sampai 150 tabung. Tapi hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya. Untuk itu dia meminta Bupati/Wali Kota melakukan hal serupa. Seperti misalnya menggratiskan oksigen isi ulang yang menurutnya tak menelan biaya yang mahal, tapi dapat menyelamatkan banyak orang.

“Saya minta Bupati/Wali Kota lakukan hal-hal seperti itu. Oksigen isi ulang kan tak mahal, gratiskan saja. Isi ulang oksigen tabung kecil Rp40 ribu paling mahal. Kalau satu hari bisa sampai 1.000 tabung artinya Rp40 juta. Katakanlah 10 hari, kan Rp400 juta saja. Mungkin tak sampai. Tapi kita bisa nyelamatkan berapa banyak orang,” tutupnya.

Comment