Polda Kalbar Grebek Tempat Penimbunan Oksigen di Sanggau

Polda Kalbar Grebek Tempat Penimbunan Oksigen di Sanggau

KalbarOnline, Sanggau – Satgas Pengawas Oksigen Polda Kalimantan Barat menggerebek dua bangunan yang diduga sebagai tempat penimbunan oksigen, Selasa, 20 Juli 2021.

Dua bangunan yang digerebek itu merupakan sebuah gudang dan toko bangunan yang berada di Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau.

Dari hasil penggerebekan, petugas menemukan sebanyak 497 tabung oksigen di bangunan gudang dan 56 tabung oksigen di toko bangunan. Hal ini pun dibenarkan Kabid Humas Polda Kalbar Kombes (Pol) Donny Charles Go.

“Total 553 tabung, yang berisi oksigen sebanyak 273 tabung, dan yang kosong sebayak 280 tabung,” kata Kabid Humas.

Saat ini, kata Kabid, ada seorang pemilik yang sedang didalami keterlibatannya dalam dugaan kasus penimbunan tabung oksigen tersebut.

“Untuk menunjang kebutuhan rumah sakit, 273 tabung yang berisi oksigen tersebut sudah kita salurkan ke rumah sakit yang berada di wilayah Sanggau,” tutupnya.

Seperti diketahui, Kalbar saat ini mengalami kelangkaan oksigen sejak beberapa hari terakhir. Di agen-agen yang ada di ibu kota Kalbar juga sulit didapatkan warga meski sudah berjam-jam antre.

Upayakan Pasokan dari Batam dan Malaysia Atasi Kelangkaan Oksigen di Kalbar

Kelangkaan yang terjadi pun diakui Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Namun dia memastikan terus berupaya mengatasi keterbatasan oksigen yang terjadi. Khususnya untuk kebutuhan rumah sakit. Pihaknya saat ini sedang berupaya mendapatkan pasokan oksigen dari Batam, Kepulauan Riau dan Sarawak Malaysia.

“Kita berupaya untuk punya stok oksigen minimal untuk 2-3 hari di Kalbar ini. Insya Allah kita akan berupaya semaksimal mungkin. Sekarang ini rebutan cari, sampai beli di Batam dan sekarang kita sedang jajaki di luar negeri,” kata Midji, Rabu, 21 Juli 2021.

Baca Juga :  Pembelajaran Tatap Muka di Kelas Bisa Diikuti Siswa dari Rumah

Dijelaskan Midji, RSUD Soedarso biasanya perhari memerlukan 250 tabung. Namun saat ini mengalami peningkatan. Mencapai 450 tabung perhari. Sementara untuk Kalbar secara keseluruhan membutuhkan 2.500 tabung oksigen perhari.

“Dan itu semua dari luar. Jadi jaga diri dan keluarga. Oksigen untuk hari ini (saja) pas-pasan. Untuk daerah bahkan pasokan agak terlambat. Mudah-mudahan drop dari Jakarta, Batam dan Kuching bisa cepat, sehingga mulai Kamis hingga Jumat kedepan, oksigen sudah normal kembali,” kata Midji.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengatakan, ketersediaan oksigen di seluruh rumah sakit se-Kalbar meningkat seiring terjadinya peningkatan angka keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19.

“Per tanggal 20 Juli 2021, seluruh rumah sakit di Kalimantan Barat ini sedang merawat sebanyak 949 orang di tempat perawatan covid. Semuanya membutuhkan oksigen. BOR (bed occupancy rate) kita 64,21 persen se-Kalbar. Ini meningkat dua kali lipat dari periode sebelumnya,” kata Harisson kepada wartawan, Rabu, 21 Juli 2021.

Harisson bilang, meningkatnya perawatan pasien covid di rumah sakit tentunya akan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan oksigen.

“Sementara oksigen di Kalbar, produksi dan suplainya sama dengan periode-periode sebelumnya. Tidak bertambah. Sementara pasien bertambah, kebutuhan oksigen bertambah, tapi suplainya sama dengan periode sebelumnya,” kata Harisson.

Dia pun mengungkapkan bahwa Kalbar sampai saat ini masih mengandalkan pasokan oksigen dari Jawa. Di mana, perusahaan pabrik oksigen dari Jawa yang memasok oksigen untuk Kalbar. Namun yang menjadi masalah, kata Harisson, di Pulau Jawa dan Sumatera sendiri saat ini mengalami hal serupa. Terjadi peningkatan dua sampai tiga kali lipat pasien covid yang dirawat.

“Hal ini menyebabkan kebutuhan oksigen di Pulau Jawa dan Sumatera pun meningkat dua sampai tiga kali lipat bahkan ada yang sampai lima kali lipat. Sementara suplainya sama besar dengan periode sebelumnya. Inilah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan oksigen,” kata Harisson.

Berkenaan dengan hal itu, lanjut Harisson, pabrik oksigen di Pulau Jawa tentu lebih mengutamakan kebutuhan untuk rumah sakit di Jawa. Hal ini pun berdampak terhadap Kalbar. Otomatis suplai oksigen untuk Kalbar dikurangi.

“Sudahlah kebutuhan kita meningkat dua sampai kali lipat, tetapi suplai untuk kita dari pabrik oksigen di Jawa dikurangi karena mereka harus mensuplai kebutuhan oksigen di rumah sakit di Jawa. Tapi Bapak Gubernur tidak tinggal diam, selalu berusaha untuk mencari pasokan oksigen ini,” kata Harisson.

Baru-baru ini, kata Harisson, Gubernur Sutarmidji sudah mengontak Menteri Sarawak untuk mendapat suplai oksigen dari Malaysia.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan mendapat suplai oksigen dari Sarawak Malaysia. Sudah ada beberapa perusahaan yang sudah memulai mengirimkan ISO Tank-nya ke Kuching melalui Entikong dan Tebedu,” kata Harisson.

Jadi nanti, lanjutnya, ISO Tank tersebut akan diisi oksigen di pabrik di Kuching untuk kemudian dibawa kembali ke Pontianak.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita mendapat tambahan suplai oksigen, sehingga kelangkaan oksigen di Kalbar segera teratasi,” imbuhnya.

Satu ISO Tank sendiri, kata Harisson, dapat menampung sebanyak 2.500 tabung oksigen berukuran besar. Diketahui, ada beberapa perusahaan di Kalbar yang sedang mengantarkan beberapa ISO Tank untuk diisi di Kuching.

“Mudah-mudhan lancar perjalanannya, sehingga kelangkaan oksigen di Kalbar dapat teratasi. Ini kebutuhan untuk semua kabupaten/kota di Kalbar. Ini juga berkat bantuan dari Konsulat Jenderal RI di Malaysia,” tutupnya.

Comment