Categories: HeadlinesPontianak

Masjid Raya Mujahidin Pontianak Tiadakan Shalat Idul Adha

Masjid Raya Mujahidin Pontianak Tiadakan Shalat Idul Adha

Pontianak masih zona merah

KalbarOnline, PontianakMasjid Raya Mujahidin Pontianak resmi meniadakan shalat Idul Adha 1442 Hijriah yang jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Hal ini disampaikan langsung Ketua Yayasan Mujahidin Syarif Kamaruzaman didampingi Direktur Eksekutif Yayasan Mujahidin dan Ketua Lembaga LDIPM dalam konferensi pers di ruang rapat Yayasan Mujahidin, Jumat, 17 Juli 2021.

Peniadaan shalat Ied ini mempertimbangkan kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Pontianak yang masih dalam zona merah penyebaran Covid-19 dan masih dalam masa pelaksanaan PPKM Darurat.

“Kami ingin sampaikan bahwa untuk peniadaan shalat Idul Adha 1442 hijriah di Masjid Raya Mujahidin Pontianak,” kata Syarif Kamaruzaman.

Hal lain yang mendasari Masjid Raya Mujahidin Pontianak meniadakan shalat Idul Adha ialah Surat Surat Edaran Menteri Agama nomor 17 tahun 2021 tentang peniadaan sementara peribadatan di tempat ibadah, malam takbiran, shalat Idul Adha dan petunjuk teknis pelaksanaan kurban tahun 1442 hijriah di wilayah PPKM Darurat.

Kemudian SE Gubernur 450/2475/KESRA-B tanggal 8 Juli 2021 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan malam  takbiran, shalat Idul Adha, dan pelaksanaan kurban tahun 1442 Hijriah di luar wilayah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Serta Surat Edaran Wali Kota Pontianak SE Nomor 800/24/SETDA/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada kondisi darurat di Kota Pontianak.

“Berdasarkan surat edaran tersebut, maka pengurus Yayasan Mujahidin menyampaikan terkait peniadaan shalat Idul Adha 1442 Hijriah di Masjid Raya Mujahidin Pontianak.

Hal senada turut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar Syahrul Yadi. Dalam konferensi persnya, Syahrul Yadi menegaskan bahwa penyelenggaraan shalat Idul Adha dan kurban 1442 hijriah berpedoman pada SE Menteri Agama nomor 15, 16, dan 17 tahun 2021.

Berdasarkan SE tersebut, kata Syahrul yadi, tempat ibadah baik masjid, mushala, gereja, pura, vihara, dan klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah tidak mengadakan kegiatan peribadatan keagamaan berjamaah, selama masa penerapan PPKM darurat dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah.

Dalam konferensi persnya itu, dia juga meminta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota untuk segera mensosialisasikan Surat Edaran tersebut di daerah masing-masing.

“Dan memberikan laporan pelaksanaan kegiatan tersebut Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kota Pontianak saat ini masih berstatus zona merah. Seiring dengan itu, PPKM Darurat pun diberlakukan mulai 12-20 Juli 2021. Banyak pembatasan-pembatasan. Tempat-tempat yang dinilai berpotensi menyebabkan kerumunan, ditutup. Seperti mall misalnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kodim 1206/Putussibau Berikan 5 Materi Krida ke Pramuka Saka Wira Kartika

KalbarOnline, Putussibau - Dalam rangka membentuk generasi muda bangsa yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan, Kodim…

30 mins ago

Arjuna, Sapi Kurban Presiden Jokowi dari Ambawang Berbobot 1,3 Ton

KalbarOnline, Pontianak - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kembali menyalurkan sapi untuk dikurbankan pada hari…

32 mins ago

Alfian Salam Isi Posisi Pj Bupati Kayong Utara, Gantikan Romi Wijaya yang Maju Pilkada

KalbarOnline, Pontianak - Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Barat (Kalbar), Alfian Salam…

1 hour ago

PT. Alao Kuning Dorong Pelestarian Adat Budaya Naik Dango

KalbarOnline, Sambas - PT. Alao Kuning turut mendorong pelestarian budaya serta adat istiadat masyarakat suku…

15 hours ago

Uji Mental Atlet, Big Boy Biliar Gelar Open Turnament 9 Ball se-Kapuas Hulu

KalbarOnline, Putussibau - Untuk menguji mental serta menambah jam bertanding para atlet pemula, Manajemen Rumah…

18 hours ago

Hadiri Gawai Nyapat Tahun, Wakil Bupati Ketapang Harap Tradisi dan Budaya Ini Tetap Dijaga

KalbarOnline, Ketapang - Tradisi Nyapat Taunt (Tahun) akan semakin hilang seiring berjalannya waktu jika tidak…

18 hours ago