Pemprov Kalbar Gencarkan Vaksinasi Covid-19: Midji Ajak Masyarakat Daftarkan Diri

Pemprov Kalbar Gencarkan Vaksinasi Covid-19: Midji Ajak Masyarakat Daftarkan Diri

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk dapat membentuk kekebalan massal atau herd imunity.

Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar bekerjasama dengan Kodam XII/Tanjungpura dan Polda Kalbar menggelar pelaksanaan vaksinas massal di halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman mulai Kamis (17/6/2021) hingga Sabtu (19/6/2021).

Gubernur Kalbar, Sutarmidji menegaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini akan terus dilakukan pihaknya. Dia memastikan, pelayanan vaksinasi dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya, sehingga ia mengajak warga Kalbar untuk mendaftarkan diri.

“Silakan masyarakat mendaftar secara online maupun datang ke tempat-tempat pelayanan vaksinasi. Seperti hari ini, kita laksanakan di GOR Pangsuma dan SSA, Pondok Kakap dan ada beberapa lokasi lainnya. Menariknya, tadi ada ibu-ibu berusia 83 tahun, dia sudah menjalani vaksin kedua. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Untuk itu, Midji meminta agar semua pihak tak lagi memperdebatkan mengenai vaksinasi maupun Covid-19. Pasalnya, angka kematian akibat Covid-19 di Kalbar semakin memprihatinkan. Meningkat empat kali lipat dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

“Yang paling mengkhawatirkan lagi, tapi saya tidak untuk menakuti, ini berdasarkan fakta dan data, sekarang ini sudah ada ditemukan mereka yang positif, tapi memiliki cycle threshold-nya rendah, di angka 10. Artinya, kandungan virusnya (viral load) mencapai ratusan juta, bahkan miliaran. Dan ini saya baru temukan tiga kasus berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium. Saya tiap hari melihat hasil lab, bagaima cycle threshold-nya, bagaimana kandungan virusnya, saya melihat ada perkembangan menarik. Saat ini ada CT 10. Selama ini yang kita temukan itu hanya CT 16. Saya lihat ini, satu-satunya jalan, vaksinasi sebanyak mungkin,” tuturnya.

Baca Juga :  Enam Bocah Ingusan Bersenjata Tajam Ditangkap Polisi Usai Serang Kafe di Pontianak, Terancam 10 Tahun Penjara

Dia pun mengapresiasi Kota Pontianak dan Singkawang yang saat ini target vaksinasinya sudah melampaui. Untuk itu, ia berharap semakin tinggi dan banyaknya masyarakat yang divaksin, tingkat keterjangkitan akan semakin rendah.

“Minimal kalaupun ada yang sudah divaksin tapi masih terjangkit, itu mudah menyembuhkannya dan tidak fatal, artinya gejala tidak berat. 95 persen pasien yang ada di rumah sakit itu belum pernah divaksin. Sedangkan lima persennya dan hampir semuanya sembuh, itu pernah divaksin satu kali,” jelasnya.

“Yang sudah divaksin dua kali pun kadang belum satu bulan biasanya keterjangkitan itu, biasanya karena vaksin belum membentuk imunitas atau kekebalan tubuhnya. Biasanya satu bulan baru terbentuk kekebalan tubuh, setelah vaksin dua kali. Sehingga walau sudah vaksin pun tetap harus menjaga protokol kesehatan. Ini bukan untuk kepentingan diri kita sendiri, tapi kepentingan masyarakat lainnya,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson melaporkan bahwa terdapat 525 orang yang mendaftarkan diri secara online untuk divaksin. Namun, kata dia, ada sejumlah orang yang datang langsung ke lokasi.

Baca Juga :  Vaksin AstraZeneca Disebut Kurang Manjur, Afsel Tunda Vaksinasi

“Yang datang ke lokasi tanpa mendaftar secara online, tetap kita fasilitasi untuk divaksin. Vaksinasi massal ini kita laksanakan selama tiga hari mulai 17-19 Juni, setelah itu akan berkeliling di tempat lain, seperti di mall atau sebagainya, agar masyarakat bisa dengan mudah mengakses pelayanan vaksinasi covid-19 ini,” kata Harisson.

Berdasarkan pemantauannya, disebutkan Harisson, masyarakat menyambut antusias pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Satgas Covid-19 Kalbar.

“Untuk saat ini kita buka untuk usia 40 tahun ke atas, kelihatannya masyarakat menyambut antusias, tinggal nanti kita susun bagaimana tidak terjadi kerumunan. Makanya pendaftarannya harus online, agar sesuai susunan kita. Persyaratannya, mereka cukup membawa KTP, atau kartu identitas dan bolpoin, karena mereka harus mengisi riwayat penyakitnya,” kata Harisson.

Dia pun menegaskan bahwa stok vaksinasi di Kalbar sendiri masih cukup banyak tersisa lantaran Dinas Kabupaten/Kota sebelumnya terpaku untuk pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia dan petugas pelayan publik, sementara percepatan cakupannya cukup lambat.

“Tapi ini, kalau kita sudah buka lagi untuk usia tertentu lainnya, diharapkan nanti masyarakat akan banyak yang ingin divaksin sehingga mempercepat cakupan pelayanan vaksinasi kita. kita bekerjasama dengan Kodam dan Polda Kalbar dan akan terus bekerjasama dalam pelaksanaannya,” pungkasnya.

Comment