Categories: HeadlinesPontianak

Dentuman Meriam Karbit, Tradisi Warga Sambut Lebaran

Dentuman Meriam Karbit, Tradisi Warga Sambut Lebaran

KalbarOnline, Pontianak – Dentuman menggelegar saling bersahutan dari dua sisi tepian Sungai Kapuas. Bunyi dentuman itu berasal dari meriam karbit yang dimainkan warga Tambelan Sampit sebagai persiapan menyambut malam lebaran yang tak lama lagi. Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak.

Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 – 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit. Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar.

Maulidi Murni, satu diantara pemain meriam karbit di Tambelan Sampit menjelaskan proses menyalakan meriam karbit. Sebelum mulai membunyikan meriam karbit ada beberapa proses persiapan yang harus dilakukan. Langkah pertama dimulai dengan menutup lubang pada moncong meriam karbit. Penutupan tersebut biasanya dilakukan dengan kertas koran bekas. Selanjutnya meriam diisi air dilanjutkan dengan mengisi karbit.

“Pengisian karbit pada meriam dengan takaran yang bervariasi mulai dari 2 hingga 4 ons, tergantung dari besar diameter sebuah meriam karbit,” ujarnya ditemui saat melakukan uji coba permainan meriam di tepian Sungai Kapuas Tambelan Sampit, Sabtu (8/5/2021) malam.

Setelah meriam diisi karbit dan air, lubang yang ada, termasuk lubang untuk menyulut meriam juga ditutup dengan kertas koran. Untuk menghasilkan suara yang maksimal, meriam karbit didiamkan selama 7 hingga 8 menit. Sesekali meriam karbit dilakukan pengecekan untuk memastikan meriam siap disulut.

“Ketika meriam sudah dipastikan siap dibunyikan, lubang untuk menyulut dibuka dan disulut dengan api obor hingga terdengar bunyi dentuman,” paparnya.

Meskipun festival meriam karbit ditiadakan di tengah pandemi, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mempersilakan permainan tradisional tersebut di bulan Ramadan dan menyambut malam Idulfitri mendatang.

“Kita tidak menggelar festival meriam karbit tahun ini, tetapi jika masyarakat ingin memainkannya dipersilakan,” katanya.

Ia menekankan agar selama memainkan meriam karbit, warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, permainan meriam karbit merupakan bagian dari budaya masyarakat Kota Pontianak.

“Mulai bulan Ramadan boleh dimainkan, tapi untuk festivalnya kita tiadakan,” ucapnya.

Sebagian besar komunitas pemain meriam karbit berada di Wilayah Pontianak Timur, Selatan dan Tenggara, terutama mereka yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas. Permainan tradisional yang sudah lama ada ini merupakan salah satu aset yang dimiliki Kota Pontianak dan hanya satu-satunya di dunia meriam karbit sebesar ini.

“Permainan meriam karbit ini perlu kita lestarikan agar budaya yang kita miliki tidak punah ditelan zaman,” ungkap Edi.

Saat ini, kata dia, di Kota Pontianak terdapat sekitar 40 kelompok meriam karbit. Seluruh kelompok tergolong aktif sebagai wujud melestarikan budaya di Kota Pontianak.

“Permainan meriam karbit di Kota Pontianak telah menjadi warisan budaya tak benda sehingga hal ini harus kita lestarikan,” pungkasnya. (J)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Danau Empangau: Permata Tersembunyi di Bunut Hilir

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Danau Empangau, yang terletak di Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu,…

8 hours ago

Mengabadikan Keindahan Alam di Bukit Penjamur: Destinasi Sunrise dan Sunset Terbaik di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kalimantan - Bukit Penjamur, sebuah spot menakjubkan untuk menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam,…

8 hours ago

Bejat! Delapan Pria di Suhaid Setubuhi Gadis 15 Tahun Secara Bergiliran

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Delapan pria di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melakukan…

8 hours ago

Kasus Perdagangan 109 Kilogram Sisik Trenggiling Mulai Sidang

KalbarOnline, Mempawah - Pengadilan Negeri Mempawah menggelar sidang perdana perkara perdagangan sisik trenggiling sebanyak 109,54…

8 hours ago

Bapaslon Muda-Suyanto Mundur dari Jalur Perseorangan

KalbarOnline, Pontianak - Bakal pasangan calon (bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat tahun 2024,…

8 hours ago

Wabup Wahyudi Minta Dinas Terkait Proaktif Wujudkan Kapuas Hulu Layak Anak

KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat membuka secara resmi rapat koordinasi kabupaten…

11 hours ago