Soal Bipang di Pidato Jokowi Ramai-ramai Disindir Netizen

Soal Bipang di Pidato Jokowi Ramai-ramai Disindir Netizen

KalbarOnline, Nasional – Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat belanja online untuk kuliner, ramai-ramai disindir netizen. Pasalnya, Presiden Jokowi menyebut Bipang Ambawang, Kalimantan Barat.

Bipang merupakan singkatan dari babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat. Sontak saja, video Jokowi tersebut viral di media sosial dan mendapat tanggapan yang beragam dari warganet di media sosial.

“Karena masih dalam suasana pandemi pemerintah melarang mudik dan untuk bapak ibu yang rindu masakan atau kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh bisa memesannya secara online,” kata Jokowi dalam satu video yang dibagikan di media sosial.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Sudah Delapan Kali Kunjungi Kalbar, Ini Kegiatannya

“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, empek empek Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan kesukaan akan sampai di rumah,” ucap Jokowi nenambahkan.

Ucapan Jokowi pun masuk trending topic nasional pada Sabtu (8/5/2021). Sudah lebih dari 71 ribu kicauan yang memuat kata ‘bipang’ yang disebut Presiden.

” Kejadian tentang ‘bipang ambawang’ ini menunjukkan bahwa TES WAWASAN KEBANGSAAN itu bukan saja untuk pegawai KPK,” kata warganet pengguna akun @AzzamIzzulhaq.

Baca Juga :  Jokowi Sebut Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Berjalan Baik

Ada pula yang menganggap Jokowi hanya membaca teks promo tanpa menghayati maknanya. Hal ini dianggap sebuah ironi.

“Sepertinya hanya baca teks promo aja tanpa menghayati maknanya, bahwa liburan lebaran makannya ketupat bukan bipang. Maunya mensponsori makanan khas Indonesia tapi lupa sasaran konsumennya. Besok2 jangan jadi endorsmen lagi ya klo belum bisa memetakan pasarnya. Bipang ohhh,” tulis akun @cholilnafis

Secara umum, bipang Ambawang merupakan kuliner khas Kalimantan Barat yang diolah dengan memanggang daging babi muda hingga empuk beserta bumbu tradisional di dalamnya.

 

Comment