Malaysia Kirim Kapal Mega Bakti untuk Penyelamatan KRI Nanggala-402

Malaysia Kirim Kapal Mega Bakti untuk Penyelamatan KRI Nanggala-402

KalbarOnline, Nasional – Malaysia melalui Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah mengirim kapal penyelamat kapal selam TLDM yaitu MV Mega Bakti pada Kamis (22/4) pukul 07.00 untuk membantu mencari dan menyelamatkan KRI Nanggala-402. Informasi tersebut disampaikan TLDM dalam siaran pers di Kuala Lumpur seperti dilansir KalbarOnline dari JawaPos, Kamis (22/4/2021).

“Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob telah menghubungi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pada 22 April 2021 untuk menyampaikan rasa simpati kepada seluruh warga TNI AL, TNI, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia serta rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi terhadap kapal selam KRI Nanggala-402(type 209 SSK),” katanya.

Kapal selam TNI-AL tersebut dilaporkan hilang pada Rabu, 21 April 2021 pukul 10.37 di perairan Pulau Bali. Kapal selam yang membawa 53 kru tersebut telah gagal dihubungi mulai 21 April 2021 pukul 04.00.

Baca Juga :  Dua Korban Pesawat Sriwijaya Air Asal Pekanbaru Masih Pengantin Baru

“Saat percakapan telepon tersebut, Dato’ Sri Ismail Sabri telah menyampaikan bahwa sebagai negara sahabat, Malaysia melalui TLDM telah mengatur gerak kapal penyelamat kapal selam MV Mega Bakti,” katanya.

Selain itu, pihak TLDM akan mengadakan salat hajat dan memanjatkan doa untuk keselamatan awak kapal dan agar kapal selam tersebut segera ditemukan.

“Operasi SAR ini melibatkan 54 kru yang terdiri dari tujuh pegawai dan anggota TLDM dan tiga pegawai dan staf medis ATM, serta 44 kru MV Mega Bakti,” sebutnya.

Operasi ini diketuai oleh Komander Mohd Hairul Fahmy bin Yob TLDM selaku Coordinator Rescue Force (CRF).

“MV Mega Bakti telah belayar dari Jeti Operasi Markas Pemerintahan Kapal Selam, Teluk Sepanggar, Kota Kinabalu, Sabah, dan direncanakan sampai ke lokasi SAR pada 25 April 2021 jam 03.00 petang,” katanya.

MV Mega Bakti adalah kapal charter TLDM yang mempunyai keupayaan utama untuk melaksanakan SAR atas kapal selam.

Baca Juga :  Suka Duka Penyelenggara Pilwali Surabaya di Masa Pandemi (2-Habis)

“Operasi SAR ini adalah yang kedua melibatkan MV Mega Bakti setelah terlibat dalam pencarian MH370 yang dilaporkan hilang di Lautan Hindia pada 2014,” imbuhnya.

Keandalan dan peralatan SAR yang terdapat di atas MV Mega Bakti meliputi Distress Submarine Ventilation Depressurrized System, Compressed Air Generation (CAM), Process Control Module (PCM), Submarine Link Module (SLM), GPS Intelligent Buoy (GIB) System – Localisation of Pinger, Intervention Remotely Operated Vehicle (IROV) with LARS operating Depth 650m, ELSS Pod dan 2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC).

“Kementerian Pertahanan melalui TLDM memberi komitmen sepenuhnya atas Operasi SAR ini dan ketersediaan TLDM membuktikan semua asetnya boleh diatur gerak dalam semua aspek pengoperasian dalam waktu yang singkat,” sebut siaran pers.

Selain menekankan pendekatan Diplomasi Pertahanan, Operasi SAR ini juga menunjukkan komitmen TLDM kepada komunitas internasional berkaitan tugas dan tanggung jawab negara pengendali kapal selam di dunia.

Comment