Categories: HeadlinesPontianak

Sekda Kalbar Sebut Kalbar Alami Peningkatan Ekspor CPO

Sekda Kalbar Sebut Kalbar Alami Peningkatan Ekspor CPO

KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, A.L. Leysandri mengatakan, pembangunan perkebunan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan. Dengan semakin ketatnya persaingan menuntut seluruh pihak untuk saling bersinergi demi mencapai produktivitas, efisiensi, dan iklim usaha yang kondusif.

Hal itu disampaikannya saat membuka Forum Perangkat Daerah (OPD) Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2021 untuk perencanaan tahun 2022 yang mengusung tema “Perbaikan Tata Kelola Investasi Perkebunan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19” yang dilangsungkan di Hotel Ibis Pontianak, Senin (29/3/2021).

“Pembangunan perkebunan di Kalimantan Barat dalam pelaksanaannya senantiasa diselaraskan dengan kebijakan pembangunan pertanian secara nasional, di mana program dan kegiatan Kementerian Pertanian difokuskan untuk memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19,” ujar Sekda Kalbar, A.L. Leysandri.

Dia mengatakan, saat ini sektor perkebunan kelapa sawit dan CPO (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalbar meningkat. Hal itu tercermin dari nilai ekspor dan harganya yang mengalami kenaikan.

“Ini suatu yang menunjukan bahwa kita mengikuti perkembangan ekonomi internasional, sehingga apa yang diinginkan dunia internasional terkait dengan CPO dan pengelolaan turunan dari pada sawit itu semakin baik. Tentunya, kita harus kelola ini juga dengan baik,” imbuh Sekda Kalbar, A.L. Leysandri.

Dirinya juga menyampaikan apabila nanti pemerintah mengaitkan hal ini dengan pendapatan daerah, penerimaan dari sektor ekspor CPO sangat menguntungkan bagi Kalbar. Leysandri menjelaskan bahwa produk-produk turunan memiliki potensi pajak mencapai Rp1,5 triliun dalam setahun.

“Oleh karena itu, ke depan sawit ini harus menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Kita sedang mengupayakan CSR mereka untuk membangun jalan, bersinergi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, sehingga nanti tidak terjadi lagi konflik yang menjadi masalah antara perusahaan dan petani,” jelas Leysandri.

Ditambahkannya, selama ini isu-isu kampanye negatif terhadap perusahaan sawit bermula dari masalah sosial antara petani dan perusahaan. Pemerintah mengupayakan untuk menjembatani agar terjadi kebersamaan di antara petani dan perusahaan pengolah sawit.

“Jadi, perkebunan sawit itu memang untuk menjadi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tutup Sekda Kalbar, Leysandri.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

4 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

9 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

10 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

10 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

10 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

11 hours ago