Categories: HeadlinesSintang

Bupati Jarot Ajak Masyarakat Disiplin 5M Sikapi Kenaikan Kasus Covid-19 di Sintang

Bupati Jarot Ajak Masyarakat Disiplin 5M Sikapi Kenaikan Kasus Covid-19 di Sintang

KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno turut menanggapi kenaikan kasus Covid-19 yang dialami daerah itu. Hal itu disampaikan Bupati Jarot melalui konferensi persnya bersama wartawan di ruang Mini Comand Center (MCC) Sekretariat Daerah Kantor Bupati Sintang, Jumat (26/3/2021).

Bupati mengakui bahwa sepanjang minggu terakhir Maret 2021 ini sudah tercatat 94 kasus konfirmasi Covid-19. Sehingga angka tersebut merupakan rekor baru kasus konfirmasi mingguan tertinggi di Sintang.

Sementara untuk jumlah total saat ini pasien positif covid-19 yakni sebanyak 139 orang, terdiri dari sembilan orang yang dirawat di ruang isolasi khusus RSUD, enam orang di ruang pinere RSUD, 79 orang di Ruang Isolasi Mandiri (RIM) gedung rusunawa RSUD, sebanyak 44 orang isolasi mandiri di rumah karena tanpa gejala yang juga diawasi ketat petugas medis dan satu orang dirujuk ke RUSD dr. Soedarso Pontianak.

Melihat lonjakan kasus yang cukup signifikan tersebut, Bupati mengajak seluruh stakeholder, masyarakat Sintang kembali mendisplinkan diri dalam penerapan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta, membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Sintang jangan kalah lawan Corona,” tegasnya.

Sintang sumbang kasus konfirmasi baru terbanyak di Kalbar

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar kembali bertambah. Di mana per tanggal 26 Maret 2021, Kalbar mendapat 54 tambahan kasus konfirmasi baru. Di mana, jumlah sebanyak itu terbanyak disumbang dari Kabupaten Sintang yakni sebanyak 31 kasus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson kepada wartawan di Pontianak, Jumat (26/3/2021).

“Terjadi peningkatan kasus di Sintang ini dari klaster sepeda dan klaster BPN (Badan Pertanahan Nasional),” ujarnya.

Untuk klaster sepeda alias gowes, dijelaskan Harisson, merupakan klaster satu kompleks perumahan. Di mana, setelah kegiatan, peserta gowes tersebut jalan-jalan menggunakan kendaraan roda empat yang diduga tak menerapkan protokol kesehatan secara benar.

“Kegiatan ini tanpa protokol kesehatan yang baik yang menyebabkan terjadinya penularan. Kalau satu anggota keluarga tertular, maka anggota keluarga lain dalam satu rumah akan tertular. Jadi banyak-lah klaster sepeda ini,” jelasnya.

Sementara klaster BPN, jelas Harisson, disebabkan salah satu pegawai kantor tersebut yang memilih masuk kerja dalam kondisi sakit yakni demam.

“Terakhir diketahui bahwa pegawai ini positif. Setelah dilakukan tracing, ternyata di BPN banyak yang tertular. Klaster BPN juga karena ketidaktaatan kita terhadap pelaksanaan protokol kesehatan,” tegasnya.

Dijelaskan Harisson lagi, rumah isolasi yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang saat ini menampung sebanyak 80 orang.

“Dan ini salah satunya dari klaster sepeda dan BPN,” ucapnya.

Namun, kata Harisson, kenaikan kasus yang dialami Sintang sejatinya disebabkan oleh masyarakat yang sudah mulai tidak taat terhadap protokol kesehatan yang dicontohkan oleh oknum pejabat di Sintang sendiri.

“Harusnya setiap pejabat menjadi teladan bagi masyarakatnya tentang kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Pakailah selalu masker dalam setiap kegiatan, jangan buka masker walupun sedang pidato. Tampilkan poster, baliho pejabat yang memakai masker, ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa protokol kesehatan itu wajib dan harus terus dilaksanakan,” pungkasnya mengingatkan.

Selain Sintang, sejumlah daerah lain di Kalbar juga menjadi penyumbang tambahan kasus konfirmasi baru di daerah itu. Dari total 54 tambahan kasus baru itu di antaranya enam di Pontianak, satu di Landak, tiga di Mempawah, dua di Sambas, tujuh di Singkawang, tiga di Kubu Raya, satu di Melawi dan 31 kasus di Sintang. Dari jumlah sebanyak itu, empat orang di antaranya dirawat di rumah sakit.

Selain tambahan kasus baru, Kalbar juga mendapat tambahan 49 kasus sembuh di antaranya enam di Pontianak, lima di Kubu Raya, empat di Bengkayang, 25 di Landak, satu di Kapuas Hulu dan delapan di Mempawah.

Dengan demikian total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar per tanggal 26 Maret 2021 mencapai 5.733 kasus, di mana 5.054 di antaranya dinyatakan sembuh atau sekitar 88,15 persen dan 34 kasus meninggal.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kanwil DJPb Ungkap Perekonomian Kalbar Terkini

KalbarOnline, Pontianak - Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat mengungkap kondisi perekonomian Kalimantan Barat terkini. Melalui…

2 mins ago

DPD PDI Perjuangan Sebut Partainya Berpeluang Usung Sutarmidji di Pilgub Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat 2018 - 2023, Sutarmidji kembali menjadi orang pertama yang…

28 mins ago

Meski Kalah, Pj Bupati Kamaruzaman Apresiasi Timnas Indonesia U-23

KalbarOnline, Kubu Raya - Timnas Indonesia U-23 kalah melawan Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia…

32 mins ago

Pemkab Kubu Raya Gelar Gerakan Tanam Cabai di Punggur Kecil

KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Cabai di lahan…

39 mins ago

Kamaruzaman Usulkan Pembangunan Jembatan Rasau – Kubu ke Pemerintah Pusat

KalbarOnline, Kubu Raya - Penjabat (Pj) Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengatakan di forum musyawarah…

39 mins ago

Pemkab Kubu Raya Ikuti Penilaian Program Prioritas Nasional Tahun 2024

KalbarOnline, Kubu Raya – Kabupaten Kubu Raya akan mengikuti kegiatan terpadu penilaian Desa Pangan Aman,…

40 mins ago