500 Hektar Lahan Konsesi Perusahaan di Kalbar Sengaja Dibakar, Sutarmidji Akan Laporkan ke Presiden

500 Hektar Lahan Konsesi Perusahaan di Kalbar Sengaja Dibakar, Sutarmidji Akan Laporkan ke Presiden

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dibuat panas dengan ulah perusahaan perkebunan yang disinyalir kuat menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan data yang diterimanya, sudah lebih dari 500 hektar lahan konsesi perusahaan perkebunan di provinsinya itu sengaja dibakar.

“Karhutla ini karena ada beberapa perusahaan yang titik api itu ada di lokasi mereka. Ada yang lebih sudah 500 hektar. Ini pasti dia bakar. Ini perusahaan-perusahaan besar, dia pikir kita takut sama dia, sehingga tidak mungkin (terbakar), itu pasti dibakar,” ujarnya saat diwawancarai, Senin kemarin.

Meski tak secara gamblang menyebut nama perusahaan itu, namun perusahaan yang dimaksud, kata Midji merupakan perusahaan besar. Di mana terdapat tiga lahan perusahaan yang mengalami kebakaran cukup besar.

“Dia pikir saya takut sama dia karena dia perusahaan yang punya koneksi kemana-mana. Tidak ada urusan itu,” tegasnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini pun memastikan, akan segera melaporkan persoalan itu ke Presiden Joko Widodo.

“Saya akan lapor ke Presiden kondisinya, ulah perusahaan, Kementerian LHK harus berani mencabut (izin), lahan yang terbakar itu tarik saja, cabut saja. Jadi setiap lahan bakar, cabut. Tidak boleh dimanfaatkan, diambil olen negara. Udah begitu. Kalau itu dilakukan, kapok mereka,” tegasnya.

Baca Juga :  Bangga KUHP Karya Anak Bangsa, Gubernur Sutarmidji: Kalau Perlu Seluruh Produk Hukum Peninggalan Penjajah Itu Diganti

“Mereka jangan macam-macam. Kita capek-capek mengurusnya, mereka lagi berulah. Kalau yang masyarakat bisa kita padamkan semua, tapi kalau yang sudah besar seperti itu, perkebunan,” timpalnya.

Midji pun semakin dibuat geram dengan sikap Pemerintah Daerah tingkat II di provinsinya itu yang seperti ogah-ogahan. Sampai-sampai Midji mengeluarkan ungkapan terserah.

“Kabupaten terserah mereka lah mau bagaimana, tapi kita tetap bergerak. Kalau misalnya kabupaten tegas dengan perusahaan itu. Tidak seperti ini (Karhutla). Ini sebenarnya titik api tidak banyak, di Mempawah itu ada tiga perusahaan, itu saja yang besar. Titik api tidak banyak, hanya di perusahaan perkebunan,” kata dia.

“Kalau peladang hampir semua 90 persen kita bisa padamkan. Tapi yang masalah ini kan kemarin dilihat dari helicopter Pak Pangdam dengan Pak Yani (Kadis LHK), itu ada satu hamparan kurang lebih 400 hektar sudah terbakar, masuk Mempawah. Ini sumber asap itu. Tidak bisa dipadamkan, kita tidak bisa masuk, mau lewat mana, selain dari heli dengan waterbombing,” timpalnya.

Baca Juga :  Cerita Sri Perkuat Usaha Lewat KUM Bank Kalbar, Tanpa Jaminan dan Prosesnya Mudah

Menurutnya kejadian ini tak lepas dari amburadulnya pemberian izin konsesi lahan perkebunan. Pasalnya, ada satu grup perusahaan yang menguasai satu juta hektar lahan, namun baru 500 hektar lahan yang ditanam. Termasuklah pemberian izin konsesi hutan tanaman industri (HTI).

“Sisanya kan rawan kalau tidak dijaga. Nah itulah permainan mereka. Kemudian HTI, kayunya ditebang, tapi tidak ada ditanam. Sekarang saya mau tanya berapa banyak konsesi HTI yang diberikan di Kalbar. Berapa yang sudah ditanam betul? Tidak ada. Ada yang sudah dari tahun 2003, satu batang pohon pun dia tidak tanam. Tapi pohon yang ada sudah ditebang habis. Itu kan akal-akalan untuk dapatkan pohon saja. Dapat kayu kemudian dijual kayunya, hutannya dibiarkan terbengkalai. Buktinya gampang, temuan BPK ada 12 juta US Dollar IHH yang tidak dibayar, ditunggak. Saya akan serahkan ke aparat penegak hukum. Serahkan saja. Ini Inspektorat takut serahkannya, nanti saya serahkan saja lah,” pungkasnya.

Comment