Muhadjir Tinjau Banjir, Pemda Karawang Jangan Angin-anginan

KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau lokasi dan posko banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sebagaimana diketahui, 34 desa di 15 kecamatan di Kabupaten Karawang turut terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan tanggul Sungai Citarum jebol pada Sabtu (20/2).

Menko PMK dan Kepala BNPB meninjau beberapa titik, salah satunya berlokasi di Posko Banjir Desa Karang Ligar, Kecamatan Telukjambe Barat serta lokasi banjir di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang.

Baca Juga :  Gugatan Praperadilan Rizieq Ditolak, Proses Hukum Rizieq Berlanjut

Pada kesempatan tersebut, Muhadjir menekankan Kabupaten Karawang harus fokus memberdayakan potensi yang ada di daerah. Menurutnya, antisipasi banjir tidak bisa dilakukan spontan melainkan harus berkelanjutan.

“Kabupaten Karawang harus betul-betul menangani, jangan angin-anginan, pada waktu banjir baru menangani. Jadi setahun penuh harus ada pikiran untuk menangani banjir, termasuk untuk memperdalam daerah-daerah aliran sungai, dan sebagainya,” tegas dalam keterangannya, Senin (22/2).

Baca Juga: Menag Beri Tanggapan Soal Pelaporan Terhadap Din Syamsuddin

Ia menyebutkan, masyarakat juga harus mengindahkan perilaku tertib membuang sampah. Begitu juga dengan pabrik-pabrik yang beroperasi di sekitar wilayah Kabupaten Karawang agar melakukan aktivitas penghijauan.

Baca Juga :  Demi Kepentingan Bangsa Jadi Alasan Sandi Uno Terima Tawaran Menteri

“Saya mohon, saya menggarisbawahi apa yang disampaikan Kepala BNPB saja. Pokoknya sekarang jangan berharap bantuan dari luar dulu, fokus potensi Kabupaten Karawang,” tutur dia.

Lebih lanjut, ia mengimbau pemerintah daerah untuk turut melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat, pelaku swasta yang ada di Kabupaten Karawang, serta Lembaga Swadaya Masyarakat untuk bersama mengurusi banjir. “Semua harus dilibatkan. Jangan waktu banjir baru diurus,” pungkas Muhadjir.

Comment