Categories: Internasional

Oksigen Pasien Covid-19 Bisa Drop, Inggris Minta Lansia Punya Oximeter

KalbarOnline.com – Seorang dokter di Inggris mendesak setiap orang untuk membeli oximeter. Sebab alat itu dapat membantu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mengetahui kapan mereka perlu mencari perawatan di rumah sakit.

Salah satu gejala berbahaya dari virus Korona adalah kadar oksigen dalam darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah tanpa disadari oleh orang tersebut. Kondisi itu dikenal sebagai silent hypoxia. Sehingga membuat beberapa orang terlambat mencari pengobatan.

Ahli Kesehatan dr Matt Inada-Kim, konsultan pengobatan akut di Rumah Sakit Hampshire, Inggris, mengatakan oximeter akan memungkinkan orang dengan Covid-19 untuk memantau kadar oksigen mereka sendiri di rumah. Berbicara kepada Inside Health BBC Radio 4, para dokter menerima pasien dengan tingkat oksigen usia lansia 70-80 tahun.

Baca juga: Dokter di Inggris Sebut Pilek dan Hidung Meler jadi Gejala Covid-19

“Itu menakutkan dan benar-benar membuat kami memikirkan kembali apa yang kami lakukan,” kata dr. Matt seperti dilansir dari Diabetes.co.uk, Kamis (11/2).

Di Inggris, perangkat tersebut saat ini diberikan kepada orang-orang yang telah terinfeksi virus Korona dan berusia di atas 65 tahun ke atas atau yang memiliki kondisi kesehatan lain. Idenya adalah, mereka dapat memantau kadar oksigen mereka di rumah. Dan jika mereka turun menjadi 93 persen atau 94 persen, maka mereka harus menghubungi dokter. Kadar yang turun di bawah 92 persen harus langsung ke rumah sakit.

“Inti dari keseluruhan strategi ini adalah mencoba lebih dini mencegah orang menjadi sakit, dan menyelamatkan pasien,” katanya.

Salah satu lansia di Inggris, Chris Harris, berusia 70 tahun. Dia dirawat karena infeksi saluran kencing, tetapi kemudian juga terinfeksi Covid-19.

“Itu adalah waktu yang sangat menegangkan dan menakutkan. Napas saya mulai sedikit sesak, suhu tubuh saya tinggi seiring berjalannya waktu, kadar oksigen saya semakin rendah, saat itu berusia 80-an,” kata Chris.

Dia terus memantau kadar oksigennya di rumah dan akhirnya menyadari bahwa dia membutuhkan perawatan di rumah sakit. “Saya pergi ke rumah sakit sebagai pilihan terakhir dan itu hal yang menakutkan. Saya mengukur diri dengan pengukur oksigen yang memaksa saya untuk pergi ke rumah sakit, tidak berpangku tangan pasrah saja,” ungkapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemkab Kubu Raya Percepat Gerakan Tanam Padi

KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Padi (Gertam) 2024…

1 hour ago

Wabup Ketapang Hadiri Anniversary dan Halal Bihalal Generasi Rock Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Anniversary 3 tahun sekaligus halal bihalal Generasi…

4 hours ago

Wakili Bupati, Asisten Setda Ketapang Tutup Gebyar Talenta Pendidikan 2024

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ketapang,…

4 hours ago

Asisten I Setda Ketapang Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan

KalbarOnline, Ketapang - Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Ketapang, Heryandi menjadi inspektur upacara…

4 hours ago

Mantan Sekda Kalbar M Zeet Assovie Tutup Usia, Pj Gubernur Harisson Sampaikan Duka Mendalam

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2010 - 2018,…

4 hours ago

Konsul Malaysia Kagumi Tradisi Halal Bihalal di Indonesia

KalbarOnline, Pontianak - Tradisi halal bihalal yang menjadi agenda rutin tahunan setiap bulan Syawal dalam…

5 hours ago