Berdasar Survei, Usia 20-49 Tahun Paling Banyak Tularkan Covid-19

KalbarOnline.com – Menyebarnya kasus Covid-19 ternyata bisa ditentukan berdasar usia. Terungkap dalam survei bahwa orang berusia 20-49 tahun diduga menjadi kelompok yang paling bertanggung jawab memicu kasus baru virus di seluruh negeri.

Sebuah studi baru-baru ini dari Imperial College London Inggris yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa orang-orang dari usia 35 hingga 49 tahun membuat epidemi Covid-19 meningkat kembali di AS. Peneliti menganalisis data mobilitas dari ponsel lebih dari 10 juta orang Amerika antara Februari hingga Oktober 2020. Data yang dikumpulkan membantu peneliti menentukan kemana orang pergi seperti bahan makanan, restoran, dan mal. Tim kemudian membandingkan data dengan kasus Covid-19 dan angka kematian berdasarkan usia.

Temuan yang dicatat dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar infeksi Covid-19 berasal dari orang berusia antara 20-49 tahun. Di sisi lain, orang berusia 35-49 tahun bertanggung jawab atas 41,1 persen kasus baru SARS-CoV-2.

Baca Juga :  RSUD Soedarso Pontianak Rawat Dua Pasien Dalam Pengawasan Corona, Satu WNA di Ketapang

Baca juga: Dokter di Inggris Sebut Pilek dan Hidung Meler jadi Gejala Covid-19

Menurut para peneliti, mereka yang berusia akhir tiga puluhan dan empat puluhan mendorong penyebaran secara konsisten di seluruh negeri. Tim tersebut menunjukkan bahwa perkiraan kontribusi orang berusia 20-34 tahun secara signifikan lebih tinggi di wilayah Selatan, Barat Daya, dan Barat AS.

Temuan studi baru-baru ini tumpang tindih dengan penelitian yang diterbitkan oleh Center for Disease Control and Prevention pada September 2020. Studi CDC menganalisis data dari semua negara bagian dan District of Columbia dan melihat bahwa 20 persen kasus Covid-19 antara Maret dan Agustus 2020 di AS berada di usia 20-29 tahun yakni persentase kasus tertinggi dari semua kelompok usia.

Menurut rekan penulis dan profesor di Imperial College London Dr. Samir Bhatt, mengatakan kepada Yahoo Life, data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa usia tersebut lebih sibuk dibanding dengan orang tua. Misalnya sekolah, pekerjaan, dan aktivitas umum.

Baca Juga :  Jacinda Ardern Menangi Pemilu di Masa Pandemi Covid-19

Dia menambahkan semakin tinggi kegiatan tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi dan penularan. Orang paruh baya juga memiliki lebih banyak kontak dengan populasi yang lebih muda dan lebih tua. Rekan penulis Oliver Tarmann mengatakan lansia sangat rentan terhadap infeksi Covid-19. Studi tersebut berfokus pada mobilitas dan bukan pada faktor-faktor yang mendorong mobilitas.

Seorang ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center for Health and security, Amesh Adalja, telah melihat untuk sementara bahwa kelompok yang lebih muda berusia 20-49 tahun mendorong penyebaran. “Namun, para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin tentang penyebabnya. Mereka memiliki teori yang sesuai dengan studi baru,” katanya.

Adalja mengatakan bahwa data penelitian tersebut meningkatkan kemungkinan vaksinasi dini untuk orang paruh baya dalam upaya menekan penyebaran virus. Sehingga, mereka tak menularkan pada lansia.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment