Pengecualian, 1.000 Mahasiswa Internasional Boleh Masuk Selandia Baru

KalbarOnline.com – New Zealand atau Selandia Baru menunjukkan komitmennya dengan dunia pendidikan internasional. Lewat Menteri Pendidikan Chris Hipkins, Selandia Baru memberikan pengecualian masuk bagi mahasiswa tingkat sarjana atau lebih tinggi untuk menyelesaikan pendidikannya. Setidaknya, pengecualian masuk Selandia Baru ini berlaku untuk 1.000 mahasiswa internasional.

Sebelumnya, Selandia Baru telah mengumumkan tentang pengecualian untuk 250 mahasiswa level doktoral dan magister, yang kini tengah mengonfirmasi visa mereka sebelum kembali. Chief Executive Education New Zealand, Grant McPherson mengungkapkan, kembalinya mahasiswa dalam kelompok kecil serta dikelola dengan hati-hati seperti ini, merupakan bagian dari rencana pemulihan untuk pendidikan internasional dari pemerintah.

“Selandia Baru memiliki pandangan yang luas dari perbedaan sudut pandang yang dibawa oleh para mahasiswa internasional ke ruang kelas, gedung perkuliahan, dan masyarakat,” ujar Grant dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga :  WHO Perkirakan Kematian Akibat Covid-19 di Eropa Bakal Melonjak

Baginya, langkah Selandia Baru yang ingin menghadirkan pendidikan berfokus pada masa depan menjadi semakin relevan bagi mahasiswa. Terlebih mereka yang ingin merespons dampak tren global dan penyebab gangguan seperti Covid-19, yang tengah membentuk ulang dunia.

Nantinya, penyedia pendidikan di Selandia Baru akan mengidentifikasi dan menominasikan mahasiswa terpilih yang memenuhi kriteria sehingga mahasiswa tidak perlu mendaftar untuk mendapatkan kesempatan ini. Agar memenuhi syarat, mahasiswa harus memegang atau pernah memegang visa yang berlaku untuk belajar pada 2020 dan telah menjalani perkuliahan di Selandia Baru pada 2019 atau 2020.

Baca Juga :  Anggota Komisi VI DPR Minta Pemerintah Rem Penyebaran Covid-19

Mahasiswa dengan kriteria tersebut dapat kembali untuk menyelesaikan studi di kampus tempat mereka belajar saat ini. “Pengumuman ini tidak hanya mengisyaratkan komitmen pemerintah untuk sektor pendidikan internasional, tapi juga pada mahasiswa internasional yang terdampak pandemi. Kami sangat senang melihat pemerintah melanjutkan proses kembalinya mahasiswa internasional ke New Zealand dengan aman,” ujar Grant.

Pengecualian bagi mahasiswa memang dibuka dalam beberapa fase. Hal ini dilakukan demi mengatur ketersediaan fasilitas karantina dan isolasi terkelola. Sebab, setiap orang yang memasuki Selandia Baru akan mengikuti seluruh persyaratan keamanan dan kesehatan Covid-19, termasuk tinggal selama 14 hari di fasilitas karantina dan isolasi terkelola.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment