Demokrat Makin Panas: Empat Faksi Bersatu, Pendiri-Senior Partai Blak-blakan Dorong KLB

KalbarOnline.com – Sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat mendesak agar DPP Partai Demokrat menggelar kongres luar biasa (KLB). Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng Ahmad Yahya mengatakan KLB bukanlah hal inkonstitusional, melainkan telah diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

“Usulan KLB sepenuhnya adalah hak DPC dan DPD sebagai pemegang hak suara, sedangkan DPP hanya memiliki satu hak suara, dan apabila itu dilarang atau menjadi satu hal yang tabu maka yang bersangkutan tidak memahami aturan dan azas dalam berorganisasi,” kata Ahmad dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Ahmad menambahkan, KLB merupakan langkah konstitusional yang diatur dalam AD/ART sebagai salah satu alternatif untuk menguji kemampuan atau kepiawaian seorang pimpinan dalam membesarkan partai.

Sementara itu Mantan Wakil Sekjen (Wasekjen) Partai Demokrat Tri Yulianto mengatakan seharusnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tidak khawatir terkait desakan KLB tersebut.

“AHY juga produk KLB yang seharusnya jadwal kongres belum waktunya tapi dipercepat, jadi nggak usah khawatir, selama Mas AHY didukung DPD DPC, saya rasa nggak perlu dikhawatirkan,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan mantan wasekjen lainnya Syofwatillah Mohzaib. Menurutnya penyelenggaraan KLB bukanlah hal yang aneh dan haram.

Baca Juga :  Viral Seruan Jihad Lewat Azan, Wamenag Harap Ulama Meluruskan

“Ini juga suatu peringatan untuk Bapak AHY dan pengurus-pengurus yang lain, kalau memang mampu mengayomi memimpin Partai Demokrat dengan baik kenapa harus dikhawatirkan? enggak perlu khawatir, kalau memang benar dan baik,” ujarnya.

“Kalau seluruh DPD dan DPC 100 persen tetap untuk Mas AHY itu juga tidak mengkhawartirkan, enggak ada masalah,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, politisi senior PD Darmizal mengaku mengenal Moeldoko dari 1996 lalu. Menurutnya, Moeldoko terbuka dengan berbagai kalangan.

“(Moeldoko) dia tidak menciptakan psikis of barrier, tidak menghambat siapapun untuk bertemu dengan beliau,” kata Darmizal di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2).

Mengenai isu Moeldoko bertemu kader Partai Demokrat, Darmizal enggan membeberkannya. Dia hanya mengatakan masalah yang dihadapi saat ini adalah internal PD.

“Hal lain terkait cerita berhubungan Partai Demokrat, saya tidak ingin menjelaskan kepada publik. Biarlah itu menjadi internal Partai Demokrat. Biar mereka selesaikan sendiri. Mereka bisa melakukan validasi, mereka bisa menjelaskan yang kita sebut tabayyun, tapi yang saya yakin Jenderal Moeldoko mantan Panglima TNI, adalah seorang jenderal yang sangat dekat dengan berbagai kalangan,” ucapnya.

Lebih jauh Darmizal menyebut forum senior PD ini ingin Partai Demokrat menjadi partai besar yang disegani di tatanan politik nasional dan mereka butuh pemimpin yang bijak. Kembali ke sosok Moeldoko, baginya mantan panglima TNI itu jenderal yang cocok jadi pemimpin Demokrat.

Baca Juga :  Sejumlah Nama Kandidat Ketua Umum MUI Mulai Mencuat

“Nah kalau konteks saya pribadi mungkin tokoh seperti ini yang sangat baik untuk menjadi calon pemimpin Partai Demokrat ke depan, salah satunya yang berkarakter seperti ini,” sebut Darmizal.

Sementara itu, senior PD Yos Sudarso menyebut ada 4 faksi yang hadir dalam pertemuan hari ini. Faksi-faksinya yakni faksi Subur Budi Santoso, pendukung Hadi Utomo, kader Anas Urbaningrum dan faksi Marzuki Alie. Dia memuji bersatunya 4 faksi ini.

“Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana partai Demokrat ke depan. Jadi sesungguhnya, ini adalah bagian dari internal partai. Apa salahnya kami, seperti para pendiri di saat awal, menjemput Pak SBY untuk mengantarkan beliau ke pimpinan Republik Indonesia tahun 2004. Dan juga apa salahnya kami kalau hari ini menjemput figur tokoh ke depan. Apa salahnya Pak Moeldoko? Tidak seubahnya seperti senior-senior kami sebelumnya menjemput Bapak SBY,” kata dia.

“Dan demikian apa salahnya Pak Jokowi di dalam persoalan ini, sebagaimana pernyataan dari Pak Moeldoko kemarin,” imbuh Yos Sudarso. [ind]

Comment