Categories: Internasional

Sejumlah Negara Kutuk Kudeta Militer di Myanmar, Minta Hormati Pemilu

KalbarOnline.com – Sejumlah negara bereaksi menanggapi kudeta militer Myanmar yang telah merebut kekuasaan setelah menahan pemimpin Aung San Suu Kyi dan anggota senior lainnya dari partai yang berkuasa. Semua otoritas telah diberikan kepada komandan tertinggi militer. Alhasil, Myanmar menetapkan keadaan darurat selama satu tahun. Kudeta tersebut menyusul kemenangan telak dalam pemilihan umum oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi.

Dilansir dari BBC, Senin (1/2), Amerika Serikat mengutuk kudeta tersebut. Washington menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar.

Baca juga: Ditahan, Aung San Suu Kyi Minta Warga Myanmar Lawan Kudeta Militer

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan pembebasan semua pejabat pemerintah dan pemimpin masyarakat sipil. Dia mengatakan AS mendukung rakyat Myanmar dalam aspirasi mereka untuk demokrasi, kebebasan, perdamaian, dan pembangunan.

“Militer harus segera membatalkan tindakan ini,” tegas Blinken.

Baca juga: Menlu AS Bersuara Keras, Minta Militer Myanmar Bebaskan Suu Kyi

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengutuk kudeta Myanmar. Dia mengkritik pemenjaraan yang melanggar hukum terhadap Aung San Suu Kyi.

Begitu juga Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne. Dia mendesak militer Myanmar untuk menghormati supremasi hukum dan segera membebaskan semua pemimpin sipil dan lainnya yang telah ditahan secara tidak sah.

Angkatan bersenjata di Myanmar telah mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan kudeta, yang pertama melawan pemerintah sipil sejak 1962, dan jelas melanggar konstitusi yang dijanjikan oleh militer baru-baru ini.

Partai yang didukung militer, USDP, memberi hasil yang buruk dalam pemilihan umum November lalu, sedangkan NLD lebih baik dibanding pada 2015. NLD memenangkan 83 persen kursi yang tersedia dalam pemilihan 8 November lalu dan dianggap sebagai referendum terhadap pemerintahan sipil Suu Kyi.

Itu merupakan pemilu kedua sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2011. Namun militer membantah hasil tersebut, mengajukan pengaduan ke Mahkamah Agung terhadap presiden dan ketua komisi pemilihan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

5 hours ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

5 hours ago

Wabup Ketapang Jadi Inspektur Upacara Pembukaan TMMD ke-120 di Desa Mayak

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menjadi Inspektur Upacara Pembukaan (TMMD) TNI Manunggal Membangun…

5 hours ago

Sekda Ketapang Hadiri Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi oleh KPK RI

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Program Pemberantasan…

5 hours ago

Peringati Hari Buruh Nasional 2024, PLN Tebar Kebaikan untuk Petugas Kebersihan Kebun Raya Banua Banjarbaru

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyelenggarakan…

5 hours ago

Timnas Garuda U-23 Kalah di Laga Play-off Olimpiade 2024

KalbarOnline, Nasional - Timnas Indonesia U-23 harus memupus harapan untuk tampil di Olimpiade setelah kalah…

5 hours ago