Kalahkan Hendra/Ahsan di Final, No 1 Taiwan: Ini Hal yang Sangat Besar

KalbarOnline.com-Ganda nomor dua dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan gagal mempertahankan gelar juara mereka pada ajang BWF World Tour Finals.

Pada final edisi 2020 di Impact Arena, Bangkok, kemarin (31/1), Hendra/Ahsan tumbang dari pasangan nomor satu Taiwan Lee Yang/Wang Chi-lin.

Bertarung dengan sangat gigih, Hendra/Ahsan kalah dalam dua game dengan skor 17-21 dan 21-23. “Kami sangat nervous sebelum bertanding di final, sebab kami melawan idola kami. Saya berpikir: ‘Ya Tuhan, Ya Tuhan’,” kata Lee Yang dikutip dari situs resmi BWF.

Wang Chi-lin dan Lee Yang berpelukan setelah mengalahkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada final BWF World Tour Finals 2020 di Bangkok. (Photo by Handout/various sources /AFP)

Bagi Lee/Wang, ini adalah gelar ketiga yang mereka dapatkan dalam tiga pekan di Thailand. Mereka menyapu bersih juara pada Thailand Open I 2020, Thailand Open II 2020, dan BWF World Tour Finals 2020.

“Mendapatkan tiga gelar memang sangat luar biasa. Hebat sekali rasanya ketika kami terus menanjak. Kami sangat fokus dalam setiap pertandinghan dan selalu memakai kecepatan. Kami lebih cepat ketimbang mereka (Hendra/Ahsan),” tambah Lee.

Pada game pertama, Lee/Wang memang langsung menghajar pertahanan Hendra/Ahsan dengan modal kecepatan dan power yang mereka miliki. Nyaris tidak ada reli-reli panjang.

Lee/Wang langsung unggul cepat dalam kondisi 8-3 dan 11-4. Mereka meraih banyak angka dari permainan servis, pengembalian, dan bola ketiga. Sangat cepat dan efisien.

Baca Juga :  Kadisporapar: Turnamen Mobile Legends Piala Gubernur Kalbar Musim Kedua Representasi Sport Tourism

Walau begitu, setelah interval, Hendra/Ahsan mulai menemukan warna permainan mereka sendiri. Mereka mengajak Lee/Wang untuk bertarung dengan reli-reli panjang. Hasilnya, Hendra/Ahsan terus mengejar dan bahkan unggul dalam situasi 15-14.

Sayang, dalam situasi ketat itu, Hendra/Ahsan kembali tersedot dalam pola permainan Lee/Wang. Alhasil, pasangan nomor tujuh dunia itu terus melaju dan akhirnya menutup game pertama dengan kondisi 21-17.

Di game kedua, Hendra/Ahsan berusaha untuk mendikte permainan sejak awal. Hasilnya, The Daddies unggul lebih dulu dalam situasi 10-7.

Tetapi Lee/Wang berhasil bangkit, mencetak empat angka beruntun, dan akhirnya mencapai interval lebih dulu dengan kondisi 11-10. Lee/Wang bahkan berhasil terus melaju dan unggul dalam posisi 14-11. Tetapi Hendra/Ahsan sukses menikung dengan skor 18-16 dan mencapai game point dalam situasi 20-19.

Sayang, dalam situasi kritis, Hendra/Ahsan gagal menahan gempuran Lee/Wang. Hasilnya, Hendra/Ahsan tumbang di game kedua dalam kedudukan 21-23.

“Kemenangan hari ini membuat kami sangat-sangat bahagia. Sebab kami mengalahkan idola kami. Kami sendiri tidak merasa tertekan dalam laga ini. Kami hanya berusaha untuk memakai kecepatan untuk menantang mereka,” ucap Wang.

Baca Juga :  Jangankan dengan Mercedes, Lawan Honda dan Renault Saja Ferrari Kalah

“Di game kedua, pertandingan sangat ketat. Tetapi kami berhasil mendapatkan gelar dan rasanya luar biasa. Selain itu, kami puas sebab kami yang kalah melawan mereka (Hendra/Ahsan) di masa lalu, akhirnya bisa menang dua kali dalam dua pekan. Ini hal yang sangat besar dan membuat kami percaya diri,” imbuh Wang.

Bagi Hendra/Ahsan, final kemarin merupakan final keempat bagi mereka pada turnamen puncak akhir tahun. Sebelumnya, Hendra/Ahsan juga mencapai final pada 2013, 2015, dan 2019. Dalam tiga final sebelumnya, Hendra/Ahsan bablas menjadi juara.

“Saya tidak merasa kecewa karena kami sudah memberikan yang terbaik. Pasangan Taiwan sangat kuat, mereka percaya diri. Saya ingin memberikan ucapan selamat kepada mereka. Saya rasa, kami memang selalu tertekan saat melawan mereka,” ucap Ahsan.

“Ini adalah pelajaran yang berharga bagi kami. Kami akan mengevaluasi hal ini sesampainya di rumah. Dan saya berharap, kami bisa lebih baik lagi di masa depan. Jujur saja, kami ingin menyerang lebih dulu, tetapi strategi kami tidak berjalan,” tambah Hendra.

Comment