Si Kecil Hobi Corat-Coret Dinding? Bagaimana Mengatasinya?

Baru saja ditinggal sebentar, si kecil yang masih balita sudah berulah. Yang tadinya anteng menggambar di atas kertas atau halaman buku gambar, tahu-tahu dia pindah. Giliran tembok yang jadi sasaran corat-coret spidol atau krayon di tangannya. Pastinya Mums gregetan melihatnya.

Si kecil hobi corat-coret dinding? Bagaimana mengatasinya?

Baca juga: Virus Covid-19 Bisa Hidup di Tembok Hingga 9 Hari

Mengapa Anak Balita Suka Mencoret-coret Dinding atau Lantai?

Sudah diberi kertas dan bahkan buku gambar, si kecil masih suka corat-coret dinding atau lantai? Bahkan, anak malah diam-diam melakukannya dengan lipstik atau pensil alis dari kotak makeup Mums. Pastinya bikin frustrasi. Tidak hanya harus membersihkan dinding dan lantai, lipstik dan pensil alis Mums jadi rusak.

Baca Juga :  Bersuara saat Bercinta Meningkatkan Kepuasan, Lho!

Menurut website How To Adult, ada kemungkinan ini berhubungan dengan sejarah nenek moyang manusia purba. Zaman itu, manusia banyak yang mencoret dan menggambar apa pun pada lantai maupun dinding. Kabar baiknya, ini pertanda kemampuan kognitif pada otak si kecil sedang berkembang, meskipun lantai, dinding, hingga lipstik Mums yang jadi korban.

Baca Juga :  Daripada Gadget, Beri Si Kecil Mainan dari Balok Kayu

Meskipun kemampuan kognitif otak anak sedang berkembang, bukan berarti dia bisa bebas mewarnai dinding sesuka hati. Tapi Mums juga jangan langsung memarahinya sehingga anak menjadi enggan atau takut untuk bereksplorasi. Sebelum menegur atau memarahinya, coba pahami dulu kira-kira isi benaknya:

Comment