Categories: Nasional

Gerakan NU Urban, Memadukan Tradisi NU dengan Gerak Metropolis

KalbarOnline.com – Masuk ke berbagai kalangan di wilayah urban. Menyampaikan pandangan yang menyejukkan. Mengadakan diskusi tak hanya di masjid, tapi juga resto dan kafe.

Itulah sebagian kegiatan yang diadakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Surabaya lewat gerakan NU Urban. ”Kami juga mendekati anak-anak muda lewat kreasi seni dan kebudayaan,” kata Humas PC NU Surabaya Erwin Muhammad kepada Jawa Pos kemarin (30/1).

Surabaya adalah ibu kota Jawa Timur, provinsi yang menjadi basis massa NU. Bahkan, di rumah yang kini menjadi kantor PC NU Surabaya di Jalan Bubutan VI Nomor 1-lah, kisah NU bermula.

KH Hasyim Asy’ari mengajak sejumlah ulama pesantren berkumpul. Diskusi hangat itu menghasilkan sebuah keputusan yang jadi tonggak perlawanan arek-arek Suroboyo melawan penjajah: Resolusi Jihad.

Di bagian samping rumah bergaya kolonial itu, tampak monumen besar. Memajang poin-poin Resolusi Jihad. Lambang NU tercetak tebal. Jendela besar menyambut pengunjung yang hendak masuk. Ukuran pintu pun tak kalah tinggi. Lebih dari 2 meter.

Di ruang tamu terlihat enam kursi dan dua kursi panjang. Pada dinding bangunan tertancap piagam besar. Bertulisan ejaan lama. Resoloesi Djihad fi Sabilillah.

Ketua PC NU Surabaya Dr KH Ahmad Muhibbin Zuhri menjelaskan, rumah itu tetap dirawat karena menyimpan sejarah. ”Jati diri NU bermula dari rumah itu,” katanya.

Jati diri NU yang ramah, bukan marah; dan merangkul, bukan memukul; itu pula yang kini coba diuri-uri, antara lain, lewat NU Urban. Gerakan tersebut salah satu contoh bagaimana NU berusaha merespons kedinamisan perkembangan kota di mana mereka berada.

NU Urban juga menjadi salah satu keping ”jihad” NU secara umum dalam merawat kedekatan dengan warga wilayah tempat mereka berakar. Menurut Erwin, kalimat kunci NU Urban yang dimulai pada 2016 itu adalah NU yang lebih luwes. Nahdliyin diminta mewarnai segala jenis kegiatan. Sehingga mampu menanamkan ajaran ahlussunnah wal jamaah (aswaja).

Contoh sederhana, kegiatan di masjid. Kader NU diminta mewarnai kegiatan rumah ibadah itu. Saat ini, lanjut Erwin, sudah banyak masjid di perkantoran dan mal yang menjalankan ajaran NU. Seperti pengajian dan tahlilan.

Menurut Erwin, NU terus berkembang menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta kondisi tempat mereka berada. Sesuai dengan ciri khas mereka selama ini yang selalu membumi. Namun, modernisasi itu tetap tidak memudarkan khitah NU. Sebagai wadah para nahdliyin. Ajaran NU tetap dipegang teguh. Memadukan tradisi NU dengan gerak laju metropolis.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

1 hour ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

1 hour ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

1 hour ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

1 hour ago

Segini Biaya Pembangunan GOR Terpadu A. Yani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Gedung Olahraga (GOR) Terpadu Ahmad Yani (A. Yani) di Kawasan Gelora Khatulistiwa…

1 hour ago

Sore Ini, GOR Terpadu A. Yani Pontianak Diresmikan

KalbarOnline, Pontianak - Gedung Olahraga (GOR) Terpadu Ahmad Yani di Kawasan Gelora Khatulistiwa Pontianak, Jalan…

3 hours ago