Sebagian Warga Brasil Ingin Bolsonaro Dimakzulkan Imbas Anti Vaksin

KalbarOnline.com – Presiden Brasil Jair Bolsonaro makin tidak populer di mata masyarakatnya. Survei menunjukkam popularitasnya telah menurun tajam. Jajak pendapat lokal menunjukkan, kurang andilnya Bolsonaro dalam vaksin Covid-19 membuatnya mendapat pandangan buruk.

Menurut salah satu jajak pendapat, seperti dilansir dari Independent, Selasa (26/1), pemerintahan Bolsonaro dinilai buruk oleh 40 persen responden, dibandingkan dengan 32 persen dalam survei awal Desember 2020. Hanya di bawah sepertiga responden menilai pemerintah Bolsonaro baik atau sangat baik, dibandingkan 37 persen pada jajak pendapat sebelumnya.

Hasil jajak pendapat itu merupakan pukulan bagi Bolsonaro. Surat kabar Folha de S.Paulo mengatakan mereka mewakili suara sejak awal pemerintahannya pada 2019.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Rendah, Singapura Buka Perjalanan Bisnis Semua Negara

Warga Brasil semakin marah dengan lambatnya peluncuran vaksin di Brasil, yang dimulai akhir pekan lalu. Protes yang menggemparkan meletus di beberapa kota awal bulan ini, dan kelompok sayap kiri dan kanan mengadakan pawai pro pemakzulan terhadap presiden di seluruh negeri akhir pekan ini.

Lebih buruk lagi, varian baru virus Korona telah muncul di utara negara yang menurut para peneliti memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Beberapa negara telah melarang masuknya wisatawan Brasil.

Bolsonaro di bawah tekanan untuk penanganan wabah tersebut. Dia telah berusaha untuk meminimalkan gravitasi virus dan bahkan mengatakan dia tidak akan mengambil vaksin Covid-19, dan memicu sentimen anti-vaksin yang berkembang.

Baca Juga :  Tenun Khatulistiwa Berpromosi Hingga Negeri Belanda

Jajak pendapat Datafolha lainnya menemukan bahwa 53 persen responden menentang Kongres membuka proses pemakzulan terhadap presiden atas penanganan pandemi, dibandingkan dengan 50 persen dalam survei sebelumnya. Mereka yang mendukung impeachment turun menjadi 43 persen, dari 46 persen sebelumnya.

Kedua jajak pendapat dilakukan pada 20 dan 21 Januari, mewawancarai 2.030 warga Brasil, dengan margin kesalahan 2 poin persentase.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment