Sulit Hamil? Kemungkinan Penyebabnya Alergi Sperma!

Apakah Mums mengalami gejala-gejala kemerahan, gatal, dan sensasi terbakar di vagina setelah berhubungan seks? Gejala-gejala tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, namun salah satunya adalah alergi sperma.

Alergi sperma termasuk kondisi yang cukup langka. Meskipun langka, alergi sperma bisa sangat mengganggu, karena tidak hanya membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman, namun juga menghalangi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil.

Kalau Mums memiliki alergi sperma, tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Mums lebih nyaman berhubungan seksual, serta meningkatkan kemungkinan untuk hamil.

Baca juga: Suami Ejakulasi Terbalik, Promil Semakin Susah?

Apa itu Alergi Sperma atau Alergi Air Mani?

Alergi sperma atau alergi air mani adalah alergi terhadap protein yang terkandung di dalam sperma atau air mani. Istilah medis dari kondisi ini adalah seminal plasma hypersensitivity. Kondisi ini umumnya menyerang wanita.

Gejala alergi sperma bisa muncul kapan saja. Artinya, beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap sperma pasangannya ketika mereka berhubungan seksual pertama kali, namun ada juga orang yang baru mengalami reaksi alergi ketika sudah lama berhubungan seksual dengan pasangannya.

Alergi sperma juga bisa muncul setelah beberapa waktu absen dari berhubungan seksual, misalnya setelah melahirkan. Alergi sperma juga bisa muncul ketika berhubungan seksual dengan pasangan baru, padahal reaksi alergi tidak muncul selama berhubungan seksual dengan pasangan sebelumnya.

Bagaimana Dampak Alergi Sperma Terhadap Fertilitas atau Kesuburan?

Alergi sperma bukan penyebab langsung infertilitas atau ketidaksuburan, namun kondisi ini bisa secara tidak langsung mempersulit pasangan yang ingin punya anak. Namun tidak perlu khawatir, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan.

Baca Juga :  Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan oleh Ibu Hamil saat Diare

Pada umumnya, alergi sperma bisa diobati, sehingga Mums dan pasangan tetap bisa mencoba hamil lewat berhubungan seksual. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, Kamu bisa mencoba hamil menggunakan teknik reproduksi berbantu, seperti inseminasi atau IVF (bayi tabung).

Ada satu cara lain yang disebut prosedur pencurian sperma (sperm washing). Dalam prosedur ini, sperma dipisahkan dari cairan mani, sehingga spermanya tidak mengandung protein yang menyebabkan alergi. Dengan begitu, Kamu tidak mengalami reaksi alergi jika terpapar sperma tersebut.

Meskipun alergi sperma terkadang bisa membuat pasangan sulit memiliki anak, namun kondisi ini tidak akan memengaruhi Mums ataupun bayi dalam kandungan ketika Mums sudah hamil nanti. Hingga saat ini belum ada bukti terdokumentasi bahwa alergi sperma bisa menyebabkan keguguran.

Baca juga: 4 Jenis Tes Kesuburan yang Harus Dijalani Jika Mums Tak Kunjung Hamil

Gejala Alergi Sperma

Wanita yang memiliki alergi sperma biasanya akan mulai menunjukkan gejala dalam kurun waktu 30 menit terpapar sperma atau air mani pasangannya. Terkadang reaksi alerginya langsung muncul dan terjadi dalam kurun waktu 5 menit.

Pertanda alergi sperma meliputi:

  • Kemerahan, sensasi terbakar, rasa gatal, atau pembengkakan pada bagian manapun di tubuh atau kulit yang terkena paparan sperma atau air mani.
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh, termasuk bagian kulit yang tidak terpapar sperma atau air mani.
  • Sulit bernapas
  • Anafilaksis (reaksi alergi berbahaya yang ditandai dengan pembengkakan, mual, muntah, sulit napas, dan syok)
Baca Juga :  Kurang Tidur Saat Hamil Bisa Menyebabkan Diabetes Gestasional

Gejala alergi sperma bisa hilang dalam beberapa jam, meskipun terkadang gejalanya bisa bertahan hingga beberapa hari. Gejalanya terkadang bisa disalahartikan sebagai gejala vaginitis, infeksi jamur, atau penyakit menular seksual. Namun ada perbedaan yang bisa dilihat: kalau gejala yang Kamu alami muncul beberapa saat setelah berhubungan seksual tanpa kondom, maka kemungkinan besar penyebabnya alergi sperma.

Pengobatan Alergi Sperma

Ada beberapa cara mengontrol alergi sperma, termasuk:

  • Hindari kontak langsung dengan air mani pasangan: sama seperti alergi lainnya, cara langsung untuk mencegah reaksi alergi adalah dengan menghindari kontak langsung dengan alergen atau hal yang memicu reaksi alerginya. Ini artinya, sebaiknya pakailah kondom saat berhubungan seks.
  • Mengonsumsi antihistamin sebelum berhubungan seks: antihistamin oral dapat mencegah munculnya gejala alergi yang berlebihan. Namun, obat antihistamin bisa berdampak negatif pada ovulasi dan mempersulit implantasi embrio.

Dokter akan membantu Kamu dan pasangan untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik berdasarkan gejala dan rencana kehamilan.

Apakah Alergi Sperma atau Air Mani Bisa Hilang?

Sama seperti alergi lain, kemungkinannya kecil jika alergi sperma akan hilang dengan sendirinya. Namun, menjalani pengobatan khusus dapat menurunkan sensitivitas, sehingga mempermudah Kamu melakukan berhubungan seks tanpa pengaman tanpa memicu gejala alerginya.

Kamu perlu berhubungan seks secara rutin agar tubuh dapat membangun toleransi terhadap sperma pasangan. (UH)

Baca juga: Air Mani Terlihat Encer, Susah Program Hamil?

Sumber:

What To Expect. Can a Sperm Allergy or Semen Allergy Affect Getting Pregnant?. Mei 2020.
International Society for Sexual Medicine. What is a Sperm Allergy?.

Comment