No 1 Indonesia Raih Tiket World Tour Finals via Laga Kontroversial

KalbarOnline.com-Perburuan tiket BWF World Tour Finals (WTF) 2020 berakhir malam ini (22/1). Indonesia akhirnya menempatkan lima wakil pada ‘turnamen puncak akhir tahun’ tersebut. Ajang yang seharusnya terjadi pada Desember 2020 itu akhirnya maju menjadi Januari 2021 karena pandemi global Covid-19.

Lima wakil Indonesia pada WTF 2020 adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran), serta Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra).

Dengan begitu, hanya ganda campuran yang memenuhi slot maksimal untuk tiap sektor. Yakni, tiap negara maksimal hanya mengirimkan dua wakil yang menembus peringkat 8 besar.

Sebelum mengikuti Thailand Open I dan II, Praveen/Melati menempati posisi ke-13 dalam ranking Road to Bangkok Finals. Posisi mereka naik ke peringkat ke-4 setelah menembus final Thailand Open I. Meski kalah pada babak pertama Thailand Open II, posisi Praveen/Melati sudah cukup aman.

Sementara itu, Hafiz/Gloria awalnya masih berada di peringkat ke-9. Setelah kalah pada babak pertama Thailand Open I pekan lalu, posisi mereka memang turun dua peringkat. Tetapi, poin mereka dipastikan naik lagi. Sebab, mereka sudah mencapai babak perempat final Thailand Open II. Kemudian, fakta ini ditambah kekalahan ganda campuran Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.

Baca Juga :  Mengenaskan, Sudah Unggul Jauh, No 1 Indonesia Tumbang dengan Gampang

Hafiz/Gloria akhirnya kalah melawan Hoo Pang Ron/Cheah Yee See asal Malaysia hari ini. Tetapi itu tidak berpengaruh kepada kelolosan mereka ke WTF 2020.

Tiket terakhir yang didapatkan Ginting sendiri pada hari ini, terjadi dengan cara menarik. Sebab, Ginting memastikan tampil ke WTF 2020 karena kemenangan pemain lainnya. Yakni saat veteran Denmark Hans-Kristian Vittinghus mengalahkan tunggal Hongkong Lee Cheuk Yiu.

Vittinghus menang 20-22, 21-12, dan 21-19 atas Lee. Dalam kondisi 19-19 pada game ketiga, terjadi hal yang sangat kontroversial. Raket Vittinghus menyentuh net sebelum dia melakukan smes. Tetapi umpire tetap mengesahkan pukulan pemain berusia 35 tahun tersebut. Bola dinyatakan masuk.

Lee protes dengan sangat keras. Dia sampai membanting raket. Tetapi wasit tetap pada keputusan awalnya. Vittinghus mencapai match point dan akhirnya memenangkan laga.

Dengan kekalahan itu, Lee gagal ke semifinal Toyota Thailand Open 2020 dan tidak berhak mendapatkan tiket terakhir tunggal putra ke WTF 2020. “Saya kira saya bermain dengan defense terbaik dalam karier saya malam ini,” kata Vittinghus dikutip dari situs resmi BWF.

Baca Juga :  Untuk Kali Pertama dalam Sembilan Bulan, Jorge Lorenzo Akan Mengaspal

“Lee adalah pemain tipe menyerang yang luar biasa. Permainan netnya juga sangat tipis. Smesnya juga dahsyat. Jadi saya sangat bahagia dan sangat bangga dengan kemenangan ini,” ucap Vittinghus.

Baca Juga:
Tampil Sangat Memalukan, No 1 Indonesia Dibantai Ganda Prancis
Dibantai No 1 Indonesia, Pemain Denmark: Susah Lawan Ganda Kelas Dunia
Tunggal Indonesia Tampil Menyedihkan: Sudah Unggul 20-17, Malah Keok

Sebelumnya, kemenangan pemain Denmark lainnya, Andres Antonsen atas Sameer Verma (India) juga menjadi penentu keberhasilan Ginting ke WTF 2020. Verma sejatinya berhak ke WTF 2020 andai dia menjadi juara ajang ini.

Selain pemain nomor satu Indonesia itu, peraih tiket WTF 2020 adalah Viktor Axelsen dan Anders Antonsen (Denmark) Chou Tien-chen dan Wang Tzu-wei (Taiwan), Ng Ka Long Angus (Hongkong), Srikanth Kidambi (India), dan Lee Zii Jia (Malaysia).

Comment