Categories: Internasional

Masa Pandemi Bikin Kasus Bunuh Diri di Jepang Melonjak Lagi

KalbarOnline.com – Kasus bunuh diri meningkat di Jepang selama 2020 setelah sempat menurun satu dekade terakhir. Jumlah wanita yang bunuh diri ketimbang pria melonjak di tengah tekanan emosional dan keuangan akibat pandemi Covid-19.

Kasus bunuh diri memiliki sejarah panjang di Jepang sebagai cara untuk menghindari rasa malu atau dicap tidak terhormat. Tingkat bunuh diri di Jepang telah lama menduduki puncak negara-negara Kelompok Tujuh (G7), tetapi upaya nasional bersama menurunkan angka itu sekitar 40 persen selama 15 tahun, yang mencakup penurunan selama sepuluh tahun berturut-turut dari 2009.

Namun, data awal polisi yang diterbitkan pada Jumat (22/1) menunjukkan bahwa jumlah kasus bunuh diri mencapai 20.919 tahun lalu. Angka ini 750 kasus lebih banyak dari pada 2019.

Jumlah kasus bunuh diri telah cenderung lebih rendah pada paruh pertama tahun 2020, namun mulai meningkat pada bulan Juli dan seterusnya ketika dampak wabah virus Korona melanda, kata para aktivis dan peneliti, dikutip dari Antara.

Berdasarkan jenis kelamin, 13.943 laki-laki dan 6.976 perempuan mengakhiri hidup mereka. Angka ini menurun 1 persen dari tahun sebelumnya untuk laki-laki, tetapi peningkatan 14,5 persen untuk perempuan, khususnya mereka yang cenderung bekerja di sektor jasa dan ritel yang mengalami lebih banyak kehilangan pekerjaan selama pandemi.

“Tren menyakitkan dari meningkatnya kasus bunuh diri oleh perempuan terus berlanjut,” kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan dalam jumpa pers.

“Bunuh diri adalah akibat dari banyak hal yang berbeda, tapi menurut saya satu hal yang pasti bisa kita katakan adalah ada dampak virus corona pada faktor ekonomi dan gaya hidup,” tambahnya.

Bulan terburuk adalah Oktober. Jumlah kasus bunuh diri mencapai 2.153 sebagai total bulanan tertinggi dalam lebih dari lima tahun. Jumlah kasus bunuh diri oleh perempuan, yakni 851 orang, naik 82,6 persen dibandingkan bulan yang sama pada 2019.

Selama bertahun-tahun, mencari bantuan psikologis telah dipandang sebelah mata di Jepang, tetapi ketika bunuh diri mencapai puncaknya pada 2003 dengan jumlah kasus sebanyak 34.427, para pembuat kebijakan yang khawatir akhirnya membuat program pencegahan komprehensif yang diluncurkan pada 2007.

Melalui kombinasi upaya pemerintah dan perusahaan yang termasuk mengidentifikasi kelompok berisiko, membatasi waktu lembur dan mempermudah mendapatkan konseling, angka bunuh diri telah menurun menjadi sedikit di atas 20.000 pada 2019, sebelum virus Korona menyerang.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

4 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

4 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

4 hours ago

Mengungkap Keindahan Air Terjun Riam Berawan di Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Air terjun merupakan salah satu keajaiban alam yang memikat hati manusia dengan…

4 hours ago

Menikmati Keindahan Hutan Adat: Petualangan di Tengah Keasrian Alam Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Hutan adat adalah kawasan hutan yang dikelola dan dijaga dengan baik oleh…

4 hours ago

Gua Romo: Petualangan Mendebarkan di Jantung Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Mengunjungi Gua Romo adalah pengalaman yang penuh dengan tantangan dan keindahan alam…

4 hours ago