Ditanya Rencana Pembentukan Holding Ultra Mikro, Ini Jawaban Bos BRI

KalbarOnline.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan membentuk Holding Ultra Mikro yang merupakan gabungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, keputusan tersebut sepenuhnya ada pada pemegang saham perseroan yaitu Kementerian BUMN. Pihaknya hanya akan mengikuti semua keputusan dari pemegang saham.

“Meskipun semua sudah sangat menunggu pertanyaan saya, itu domainnya pemegang saham, dan kami adalah pihak yang akan diholdingkan, sehingga jawabannya adalah kami serahkan ke pemegang saham dan kami akan mengikuti arahan pemegang saham,” ujarnya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BRI yang digelar virtual, Kamis (21/1).

Baca Juga :  Akselerasi Sektor Peternakan dan Agribisnis, bank bjb Dukung Silatnas HPDKI dan Piala Presiden 2023

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir akan berencana melakukan aksi korporasi lagi untuk perusahaan pelat merah. Salah satunya adalah Holding Ultra Mikro yang merupakan peleburan dari BRI, PNM, dan Pegadaian.

Menteri Erick menyebut, rencana sinergi tersebut bertujuan untuk mendorong pengusaha kecil untuk naik kelas, UMKM yang semula tidak bankable bisa masuk kategori layak mendapatkan kredit perbankan.

Baca Juga :  Perintah Karantina Kadisdik dan Kasek, Husler: Saya Minta Laporkan Setiap Saat

Alasan yang menjadi timbulnya rencana Holding Ultra Mikro tersebut tersebut adalah bunga kredit yang tidak memberatkan pelaku usaha UMKM. Misalnya, ketika PNM menerbitkan untuk kebutuhan dananya mungkin dapat memberikan bunga sebesar 9 persen, namun dengan BRI yang memiliki pangsa pasar besar pinjamannya dapat lebih murah menjadi hanya 3 persen.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment