PGRI Kritisi Peta Jalan Pendidikan : Banyak Program Muncul Tiba-Tiba

PGRI Kritisi Peta Jalan Pendidikan : Banyak Program Muncul Tiba-Tiba

KalbarOnline, Nasional – Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menyampaikan tanggapan kritis organisasinya terhadap peta jalan pendidikan. Di antara yang mereka soroti adalah banyaknya program yang cenderung teknis, muncul tiba-tiba, dan bersifat ad-hoc.

Unifah mencontohkan adanya program organisasi penggerak.

“Ini adalah brand new,” katanya kepada wartawan Rabu (20/1/2021).

Program organisasi penggerak itu bahkan tidak ada di dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) pemerintah.

Dia mengatakan peta jalan pendidikan seharusnya menjadi landasan yang mendasar atau prinsip dalam mengelola pendidikan di tanah air. Bukan lantas memasukkan program-program yang bersifat ad-hoc, tidak sistemik, dan tidak institusional. Kondisi tersebut membuat program tersebut sulit dijamin keberlanjutannya.

Baca Juga :  Cari Titik Terang Tewasnya 6 Laskar PFI, Periksa Dokter RS Polri

Unifah menegaskan PGRI memberikan apresiasi dengan dibahasnya peta jalan pendidikan itu. Sebab jika disusun dengan baik, keberadaan peta jalan tersebut dapat digunakan untuk memahami arah kebijakan nasional.

“Maaf kami sampaikan pandangan kritis. Secara umum tidak ada peta kajian yang jelas. (Tidak ada, Red) landasan filosofis dan sosiologis yang kuat,” kata guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

Pandangan kritis PGRI terhadap peta jalan pendidikan juga dia sampaikan saat rapat bersama Komisi X DPR di Jakarta Selasa (19/1) kemarin. Dia menegaskan perlu ada kesinambungan kebijakan pendidikan. Dari pemerintah sebelumnya, pemerintah saat ini, dan pemerintah berikutnya.

Baca Juga :  Kemenko PMK Gandeng PGRI Hingga PBNU Jalankan Revolusi Mental

Unifah mengungkapkan pada pemerintah sebelumnya sudah dibuat empat poin persoalan mendasar pendidikan. Yaitu akses, mutu, relevansi, dan tata kelola.

Dia menegaskan empat program atau masalah mendasar itu belum terselesaikan. Sehingga harus menjadi prioritas penyelesaian saat ini. Bukan lantas membuat program-program baru dan bahkan tidak berkaitan. Unifah juga menegaskan bahwa sosok guru harus memiliki peran sentral dalam peta jalan pendidikan.

Comment