Categories: Internasional

Masih Terperangkap, Penambang Emas Tulis Surat dari Bawah Tanah

KalbarOnline.com – Beberapa korban ledakan tambang emas di Provinsi Shandong, Tiongkok, masih dalam kondisi terperangkap di bawah tanah. Dan, kini sudah selama lebih dari sepekan mereka terperangkap. Sejatinya segala upaya tim SAR untuk mengevakuasi terus dilakukan. Namun, upaya mereka terkendala medan yang cukup berat.

Seminggu lebih para pekerja tambang yang masih hidup terperangkap di bawah tanah, mereka viral menulis surat yang ditujukan kepada tim SAR. Surat tersebut beredar di sejumlah media di Tiongkok.

“Kami sangat kelelahan dan sangat membutuhkan obat sakit perut, antibiotik, koyo, obat anti-inflamasi, dan tiga orang sedang menderita tekanan darah tinggi,” demikian isi surat tersebut.

Seperti diketahui, sebanyak 12 orang pekerja tambang masih hidup, termasuk dua korban luka. Sedangkan 10 pekerja lainnya tidak diketahui nasibnya. Itu setelah ledakan keras di areal pertambangan emas di Qixia, Kota Yantai, Provinsi Shandong, pada Minggu (10/1) lalu.

Seorang pekerja yang masih hidup dan terperangkap, dalam suratnya mengingatkan kepada tim SAR tentang konsentrasi asap dan melimpahnya air di lokasi ledakan yang membuat mereka terjebak. “Kami berharap pencarian terus diupayakan dan kami berharap masih bisa selamat. Terima kasih,” tulis mereka.

Lokasi ledakan berada di kedalaman 240 meter. Pada saat insiden itu terjadi, 22 pekerja tambang berada di kedalaman 600 meter.

Pada Minggu (17/1), tim SAR mengebor tanah di lokasi ledakan sekaligus memasang pipa dan ternyata mendapat respons berupa suara para penyintas. Kemudian pada Senin (18/1), para personel tim SAR merasakan ada orang yang menarik tali baja dan akhirnya digunakan untuk mengirim beberapa bahan kebutuhan.

Shandong Wucailong Investment Company selaku pemilik tambang disalahkan berbagai pihak karena baru melapor tiga jam setelah kejadian. Sesuai aturan yang berlaku, laporan harus diterima pemerintah daerah dalam tempo satu jam setelah kejadian.

“Orang-orang yang bertanggung jawab dalam perusahaan itu sedang dimintai keterangan dan akan mendapatkan sanksi sesuai hukum yang berlaku,” kata Wakil Wali Kota Yantai, Li Bo.

Media lokal melaporkan bahwa Sekretaris Partai Komunis Tiongkok (CPC) di Qixia, Yao Xiuxia dan kepala daerah tersebut Zhu Tao dipecat dari jabatannya sejak Jumat (15/1) lalu akibat peristiwa tersebut.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

2 hours ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

2 hours ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

2 hours ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

3 hours ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

7 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

18 hours ago