Categories: Nasional

6 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Manado

KalbarOnline.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan, terdapat enam orang meninggal dunia akibat banjir dan longor di Kota Manado, Sulawesi Utara. Data ini tercatat pada Senin (18/1) pukul 09.30 WIB.

“Sampai saat ini berdasar catatan di lapangan ada 6 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Senin (18/1).

Raditya menyampaikan, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 sentimeter. Akibat musibah ini, sebanyak 500 jiwa mengungsi.

Sejumlah kecamatan terdampak bencana ini, antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.

“Kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang. Tim di lapangan juga masih melakukan pendataan kerusakan rumah,” ujar Raditya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado, lanjut Raditya, melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.

“BPBD Provinsi Sulawesi Utara bersama BPBD Kota Manado akan melakukan giat pembersihan material pascabanjir dan tanah longsor,” ucap Raditya.

Berdasarkan pantauan BPBD Kota Manado, sambung Raditya, saat ini banjir telah surut dan cuaca terpantau panas.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

“BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021,” pungkas Raditya.

Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

2 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

2 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

2 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

2 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

6 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

10 hours ago