79 Penghuni Panti Yayasan Tri Asih Jakarta Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Karyawan Paska Liburan

KalbarOnline.com – Sebanyak 79 penghuni Yayasan Tri Asih, Jakarta Barat, terkonfirmasi positif covid-19. Mereka menjalani isolasi mandiri di panti karena tak bergejala (OTG).

Yayasan Tri Asih sendiri merupakan panti untuk merawat anak-anak hingga orang dewasa yang berkebutuhan khusus dari berbagai wilayah.

“Kalau saya ditanya siapa yang membawa itu ke sini saya tidak berani memastikan sebab ini habis liburan Natal dan Tahun Baru beberapa karyawan dan karyawati pulang kampung,” kata Ketua Dewan Pengurus Harian Yayasan Tri Asih, TA Widhiharsanto, dilansir dari Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (16/1/2021).

Saat kembali ke yayasan, Widhi menduga ada karyawan yang tidak melalui prosedur ketat pencegahan penularan Covid-19, saat masuk ke dalam mess.

“Ini kan habis lebaran natal beberapa karyawan dan karyawati pulang kampung, kalau mereka datangnya ke Tri Asih itu masuk kompleks dicegat petugas untuk melakuakn pemeriksaan penerapan protokol kesehatan. Nah ini nampaknya ada yang tidak masuk komplek Tri Asih tapi langsung masuk mess luar tanpa protokol kesehatan di pintu gerbang,” jelasnya.

Baca Juga :  Diduga Terima Suap Rp17 M, Ini Rekam Jejak Juliari Peter Batubara

Widhi merinci, jumlah total orang yang terkonfirmasi Covid berasal dari 35 anak penghuni panti, 36 orang pendamping anak panti, dan 8 karyawan yang membantu pendamping.

Saat ini, lanjut Widhi, anak panti dan karyawan yang terkonfirmasi Covid sedang menjalani isolasi mandiri di gedung yang terpisah delapan hari belakangan.

Isolasi dilakukan di panti karena rumah sakit dan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet telah penuh. Bahkan, satu anak berkebutuhan khusus yang memiliki gejala cukup berat harus ditangani di panti.

“Dia triple handicap. Jadi selain fisik tak sempurna, disabilitas intelegensi, gejala (covid-19) dia sedang,” terang dia.

Isolasi penghuni panti tersisa enam hari lagi. Mereka juga harus menjalani dua kali swab test sebelum dinyatakan terbebas dari covid-19. Pihak yayasan membuka donasi kepada masyarakat yang terketuk hatinya karena tes membutuhkan biaya.

Baca Juga :  Asik! Mulai April 2020 Gajian Full, Tanpa Potongan Pajak

Swab test akan dilakukan di rumah sakit karena kuota tes gratis di puskesmas terbatas dan memakan waktu tiga hari hingga hasil keluar. “Kami kesulitan untuk mengatur ruang isolasi,” kata dia.

Puskesmas Kebon Jeruk sudah mendatangi panti pada Sabtu pagi. Mereka membawakan sejumlah vitamin agar kondisi para penghuni segera membaik.

Yayasan Tri Asih adalah yayasan untuk anak tunagrahita yang memiliki dua sekolah dengan total murid 180 orang. Sementara itu, yayasan ini juga menampung 51 anak di Panti Rawat Betlehem Tri Asih. Karyawan dan guru di seluruh fasilitas yayasan berjumlah 231 orang, 83 di antaranya bekerja di Panti Rawat Betlehem Tri Asih. [rif]

Comment