Banjir dan Tanah Longsor Terjang Manado, 4 Orang Meninggal Dunia Salah Satunya Anggota Polisi

KalbarOnline.com – Cuaca ekstrem melanda wilayah Sulawesi Utara dalam dua hari terakhir memicu terjadinya banjir dan tanah longsor serta pohon tumbang di beberapa wilayah. Sedikitnya 4 orang dilaporkan meninggal dunia di Kota Manado.

Melansir dari huloandalo.id, banjir merendam beberapa keurahan, seperti Mahawu, Tuminting, Banjer, dan beberapa kelurahan lainnya.

Banjir yang terjadi sejak sore hari, membuat sejumlah warga memilih mengungsi, karena khawatir air makin meninggi.

Ikki Darise salah seorang warga mengatakan, saat ini ketinggian banjir sudah mencapai pinggang orang dewasa.

Baca Juga :  Legislator PDIP Kecam Oknum Penyebar Hoaks UU Ciptaker

“Ketinggian air saat ini sudah mencapai pinggang orang dewasa dan akses keluar masuk lorong simponi (Tuminting) putus akibat luapan air dari sungai, Hingga saat ini total rumah yang terendam banjir lebih dari 20 rumah”, ungkapnya.

Ia juga menambahkan Laju peningkatan air sangat cepat, hanya berkisar 30 menit yang tadi di betis sekarang sudah di pinggang.

Baca Juga :  Selama Tahun 2020, 7.238 Pohon Keropos di Jakpus Dipangkas

Sementara itu di Perkamil lingkungan V, satu keluarga yakni ayah, ibu dan satu anak perempuan tewas akibat tertimpa longsor yang menimpa bagian dapur dari badan rumah.

Ketiga korban itu adalah Fanny Poluan (50 thn) pekerjaan Guru, Ani Laurenst pekerjaan Ibu rumah tangga dan seorang anak bernama Chealse (8 tahun).

Sementara 1 korban lainnya adalah seorang anggota kepolisian bernama Aiptu Kifny Kawulur warga Aspol Perkamil. [rif]

Comment