Kemanjuran Hanya 50,4 Persen, Cile Tetap Yakin dengan Vaksin Sinovac

KalbarOnline.com – Pihak berwenang Cile mengatakan pada Kamis (14/1) waktu setempat bahwa mereka tetap yakin dengan vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, Tiongkok. Sekadar info, akhir-akhir ini ada kegelisahan di tempat lain setelah para peneliti di Brasil mengakui bahwa kemanjurannya lebih rendah dari yang disarankan semula. Dalam uji klinis tahap akhir di Brasil, tingkat kemanjuran dikatakan hanya 50,4 persen.

Rodrigo Yanez, Wakil Menteri Perdagangan Cile yang ditugaskan atas pengadaan vaksin Covid-19 untuk negara tersebut, mengatakan regulator kesehatan Cile sedang menilai semua data yang tersedia. Kemudian akan mengumumkan keputusannya tentang peluncuran darurat untuk inokulasi.

Yanez mengatakan vaksin akan memenuhi tujuan kritisnya jika membantu mengurangi gejala parah, rawat inap, dan kematian akibat wabah Covid-19.

Baca juga: Hanya Manjur 50,4 Persen, Singapura Masih Tunda Pakai Vaksin Sinovac

Sebelumnya, para peneliti di Brasil merilis data klinis uji coba tahap akhir yang menunjukkan vaksin Sinovac memiliki tingkat kemanjuran 50,4 persen efektif dalam mencegah infeksi gejala, termasuk kasus sangat ringan. Minggu sebelumnya para peneliti di Brazil mengatakan vaksin, yang disebut CoronaVac, menunjukkan kemanjuran 78 persen terhadap kasus ringan hingga berat.

Baca Juga :  Aron-Subandrio Pastikan Rangkul Rupinus-Aloysius untuk Bangun Sekadau

“Angka-angka di Brasil bagus meski bisa menyesatkan dalam hal fokus hanya pada 50 persen karena targetnya adalah untuk menghindari orang memenuhi rumah sakit dan kematian,” sebut Yanez kepada Reuters. “Ini seharusnya sangat efektif dengan gejala penyakit yang lebih parah, asalkan data klinis mendukung apa yang diumumkan minggu ini,” imbuhnya.

Cile membayar USD 3,5 juta atau sekitar Rp 49 miliar untuk menjadi tuan rumah uji klinis vaksin dan telah memerintahkan 60 juta dosis untuk diberikan kepada 18 juta populasi selama tiga tahun. Regulator negara itu mengirim dua inspektur ke pabrik Sinovac di Beijing pada November 2020 menjelang kedatangan dosis pertama yang diharapkan tiba di Cile pada pertengahan Januari ini.

Cile sendiri telah mulai memvaksinasi petugas kesehatannya menggunakan suntikan yang dikembangkan Pfizer-BioNTech. Regulator juga sedang mempertimbangkan persetujuan AstraZeneca untuk penggunaan darurat.

Berita tingkat kemanjuran vaksin Sinovac di Brasil yang mengecewakan mendorong Malaysia dan Singapura, yang juga memiliki perjanjian pembelian dengan Sinovac, mengataka akan mencari lebih banyak data dari perusahaan Tiongkok itu. Tentunya terkait tingkat kemanjuran sebelum mereka menyetujui dan membeli persediaan.

Baca Juga :  GOW Kapuas Hulu Ajak Masyarakat Sukseskan Vaksinasi Covid

Sementara itu, kampanye vaksinasi Sinovac sudah berlangsung di Indonesia dan Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima suntikan pada Kamis (14/1). Yanez mengatakan kepada Reuters bahwa Institut Kesehatan Masyarakat Cile akan melihat data dari Brasil serta Turki dan Indonesia, yang melaporkan kemanjuran masing-masing 91,25 persen dan 65,3 persen berdasarkan data uji coba sementara.

Dia mengatakan vaksin Sinovac bukan satu-satunya yang menimbulkan keraguan. Para ahli di Australia yang telah mempertanyakan apakah kekebalan kelompok dapat dicapai dari kemanjuran 62 persen yang dilaporkan untuk vaksin AstraZeneca.

“Vaksin flu biasa efektif antara 50 persen dan 60 persen. Kami menjalankan kampanye vaksinasi besar-besaran dengan tingkat kemanjuran seperti itu,” ungkapnya.

“Kami berada dalam posisi yang kami harus menghentikan dampak yang lebih parah dari Covid-19. Sejauh ini tidak ada vaksin yang mampu membuktikan bahwa vaksin itu juga menghentikan penyebaran infeksi, pada akhirnya semuanya kurang efisien dalam membantu Anda menghindari dampak pandemi,” pungkas Yanez.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment