Bangkit Sensasional, Anthony Ginting Gebuk Juara Dunia Junior 3 Kali

KalbarOnline.com-Kunlavut Vitidsarn adalah nama raksasa di kancah tunggal putra junior dunia.

Pemain Thailand berusia 19 tahun tersebut mencatat rekor luar biasa dengan menjadi juara dunia junior tiga kali beruntun pada 2017, 2018, dan 2019.

Walau begitu, Kunlavut tidak berdaya di depan pemain nomor satu Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. Pada babak 16 besar Yonex Thailand Open 2020 di Impact Arena, Bangkok, hari ini (14/1), Ginting menang dalam dua game langsung dengan skor 21-16, 21-19.

Baca Juga: Bermain Luar Biasa Cerdas, Hendra/Ahsan Hancurkan Ganda No 1 India

Pada game pertama, Ginting bermain dengan sangat nyaman. Dia berhasil secara total mengendalikan permainan. Sepanjang game pembuka, Ginting yang menempati unggulan kelima turnamen tersebut tidak pernah sekalipun tersusul dalam perolehan angka.

Baca Juga :  Keganasan Motor KTM Akan Kembali Diuji di Sirkuit Red Bull Ring

Saat unggul 15-8, Ginting terus melaju cepat. Ginting menutup game pertama itu lewat kemenangan mudah dengan skor 21-16. Sebuah pengembalian terlalu ke belakang dari Kunvalut memastikan kemenangan Ginting di game pertama.

Di game kedua, Kunlavut memberikan perlawanan yang keras. Dia sangat lincah. Juga memiliki pertahanan yang sangat baik, mampu melakukan covering lapangan dengan solid, serta punya senjata serangan yang variatif.

Ini membuat Ginting sangat kesulitan dan tidak pernah mampu unggul jauh. Bahkan, Kunlavut yang sempat tertinggal 7-10, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 10-10.

Sebuah pengembalian Kunlavut yang gagal melewati net, membuat Ginting memimpin dalam interval dengan keunggulan satu angka, 11-10.

Saat jeda game kedua, asisten pelatih tunggal putra pelatnas Irwansyah mengatakan kepada Ginting agar bermain sabar dan lebih variatif dalam melakukan serangan. Ginting, kata Irwansyah, harus banyak menurunkan bola.

Baca Juga :  Sempat Tertinggal, Tunggal No 1 Indonesia Bekuk Pemain No 75 Dunia

Tetapi justru Kunlavut yang berhasil mencetak tiga angka beruntun dan memimpin 13-11, lalu 17-13. Tetapi Ginting lantas menemukan momentumnya kembali. Dalam situasi tertinggal 15-18, Ginting mampu melakukan kebangkitan dahsyat dan sensasional.

Dia mencetak lima angka beruntun dan mencapai match point dalam kondisi 20-18. Kunlavut sempat memperkecil kedudukan menjadi 19-20. Dalam situasi kritis, sebuah smes keras Ginting yang lurus mengarah badan, berhasil menambah satu angka untuk memastikan kemenangannya dengan skor 21-19.

Ginting berhasil memungkasi pertandingan dalam tempo 42 menit. Ini adalah pertemuan pertama antara kedua pemain. Pada babak perempat final, Ginting akan berhadapan dengan pemenang antara tunggal Denmark Rasmus Gemke dan pemain tuan rumah Khosit Phetpradab.

Comment