Perut Sulit Rata Setelah Melahirkan, Hati-hati Diastasis Recti!

Semua ibu pastinya mengharapkan bentuk tubuh bisa kembali normal pasca-melahirkan (postpartum). Berbagai cara rela dilakukan, salah satunya menggunakan gurita hamil atau korset tradisional untuk membuat area perut terlihat rata dan tidak bergelambir. Sayangnya, kondisi perut di masa postpartum tak semudah itu menyusut, sehingga membuat Mums terlihat seperti masih hamil. Kondisi ini dinamakan juga sebagai diastasis recti, Mums. Ingin tahu lebih banyak beserta solusinya? Yuk, scroll down terus!

Diastasis Recti: Definisi, Penyebab, dan Risiko

Selama kehamilan, tubuh Mums melakukan banyak hal luar biasa untuk mengakomodasi bayi yang sedang tumbuh. Salah satunya melebarnya otot perut ke sisi kanan dan kiri, sehingga memberi ruang bagi bayi.

Efeknya tentu baik untuk si Kecil, tetapi “meninggalkan suvenir” untuk Mums, yaitu perut yang terlihat buncit. Bukan hanya itu, terpisahnya otot perut tersebut akan membuat celah menonjol di perut. Celah yang lebar dan terlihat kentara inilah yang dinamakan diastasis recti abdominis atau umum disebut sebagai diastasis recti.

Diastasis recti umumnya terjadi di sekitar pusar (umbilikus), tetapi dapat juga terjadi di antara dada tengah (proses xiphoid) dan tulang kemaluan. Lagi-lagi, ini adalah hasil dari peregangan otot perut akibat perubahan hormonal Mums dan peningkatan ketegangan akibat membesarnya rahim.

Kondisi ini umumnya muncul pada trimester kedua dan memuncak pada trimester ketiga, lalu bertahan hingga setelah bersalin. Potensi terjadi dan ukuran diastasis recti pun jauh lebih besar pada ibu hamil yang tidak berolahraga daripada yang rutin berolahraga.

Baca juga: Mengenal Nesting Instinct untuk Menyambut Kehadiran Bayi

Bukan hanya mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri, diastasis recti juga dapat menyebabkan masalah lain bagi para ibu. Lemahnya dinding perut dapat berkontribusi pada nyeri punggung, postur tubuh yang terganggu, disfungsi dasar panggul, hernia, hingga kesulitan pada persalinan pervaginam. Nyeri punggung bawah dan/atau panggul adalah manifestasi paling umum dari diastasis recti.

Baca Juga :  6 Penyebab Kematian saat Kehamilan dan Persalinan

Untuk mendiagnosis apakah Mums memiliki diastasis recti atau tidak, tentu disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter atau ahli terapi fisik terlatih. Namun sebagai langkah awal, Mums dapat mendeteksinya sendiri.

Untuk menguji diastasis recti, berbaringlah telentang dengan lutut ditekuk dan telapak kaki rata di lantai. Tekuk kepala ke atas dari lantai, seperti ketika akan melakukan gerakan sit up. Saat itu, otot perut atau otot “six-pack” bergerak dan Mums bisa merasakan ada lekukan di tengah perut Mums.

Itulah linea alba, jaringan yang meregang saat hamil. Setelah itu, coba ukur lebarnya menggunakan jari Mums. Lebar 1-2 jari adalah normal; sementara 3 atau lebih bisa menjadi tanda diastasis recti.

Baca juga: Pilih Metode Persalinan yang Terbaik bagi Mums dan Bayi

Diastasis Recti Dapat Diatasi?

Mungkin terdengar menakutkan, tetapi 1 daeri 2 ibu pasca-melahirkan akan mengalami diastasis recti. Dan kabar baik lainnya, ini bukanlah kondisi permanen yang hanya bisa diselesaikan dengan sedot lemak atau prosedur bedah.

Kunci penyembuhan diastasis recti adalah membangun kembali otot inti tubuh dari dalam ke luar. Mums perlu memperkuat otot transversal abdominis (TVA), yang merupakan otot perut terdalam agar dapat memberikan dukungan untuk otot-otot yang telah meregang.

Beberapa latihan fisik mudah dapat dilakukan di rumah untuk membantu membangun kembali otot TVA. Beberapa gerakan tersebut adalah:

1. Pelvic tilts

Bersujud di atas lantai dengan telapak tangan menempel rata di lantai. Lalu, angkat pinggul dan panggul, kemudian kembalikan ke posisi awal. Lakukan sebanyak 10 kali sambil mengatur napas.

2. Toe Taps Lying on Back

Berbaring telentang, lalu angkat salah satu lutut tepat di atas pinggul. Pastikan punggung dan panggul tetap lurus saat Mums melakukan ini. Tarik napas ketika lutut diangkat dan buang napas saat lutut menyentuh lantai. Lakukan 10 repetisi di setiap sisi.

Baca Juga :  Segar dan Manis! Ini 8 Manfaat Buah Jeruk Untuk Ibu Hamil

Belly Wrap BellyBandit

Selain latihan fisik, Mums bisa mengatasi diastasis recti dengan menggunakan Belly Wrap dari Belly Bandit. Belly Wrap dari Belly Bandit memberikan Mums keuntungan yang menyeluruh, yaitu:

  • Power Compress Core™

Memiliki kemampuan yang elastis, tetapi tetap kencang untuk mengompres perut. Jadi, otot diastasis recti dapat kembali pada tempatnya dan mendukung pemulihan setelah melahirkan secara maksimal.

  • Berlapis kain bambu yang halus, sehingga aman digunakan oleh Mums yang baru bersalin caesar sekalipun.
  • Desain berlekuk dengan 6 panel pendukung.
  • Tidak mudah tergulung atau bergeser walaupun dipakai sambil beraktivitas berkat Teknologi Stayput™ antislip.
  • SecureStretch™ yang dapat menyesuaikan dan menekan area perut secara tepat dengan 5 level kompresi.
  • Membentuk tubuh berkat penutup ganda yang terbuat dari microfiber, sehingga dapat maksimal menyesuaikan bentuk tubuh.
  • Desain melengkung, sehingga membantu meminimalisasikan tonjolan belakang yang biasa terjadi saat menggunakan korset biasa.

Dengan rutin berolahraga dan mengunakan Belly Wrap, Mums pun bisa mendapatkan beragam manfaat, seperti:

  • Merampingkan dan menopang perut, pinggang, dan pinggul.
  • Menguatkan otot inti yang melemah.
  • Mendukung mobilitas, sehingga Mums bisa kembali beraktivitas sehari-hari dengan lebih cepat.
  • Meringankan sakit punggung.
  • Memberikan kenyamanan dan membantu pemulihan setelah operasi caesar.
  • Mendukung postur tubuh yang lebih baik, terutama selama menyusui.
  • Memberikan dukungan saat berolahraga.

Dengan sederet keunggulan dan manfaat yang sudah dipaparkan di atas, tentu tak perlu lama-lama menimbang untuk segera membeli korset multifungsi ini ya, Mums. Selamat mencoba! (AS)

Baca juga: Persalinan Normal pada Ibu Hamil Bermata Minus Menyebabkan Kebutaan?

Referensi

What to Expect. Diastasis Recti.

VOX. Mommy Pooch.

Comment