Penyelam Kopaska Temukan Dompet Milik Pramugari Sriwijaya Air SJ-182

KalbarOnline.com – Tim penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menemukan dompet pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1) di perairan Kepulauan Seribu. Dompet tersebut berisi identitas dan uang ratusan ribu rupiah.

“Dompet itu milik pramugari Sriwijaya Air,” kata Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama, Yayan Sofyan di KRI Rigel-933, Selasa (12/1).

Dompet berwarna coklat itu di dalamnya terselip sejumlah identitas di antaranya kartu kesehatan dan kartu PT Sriwijaya Air Group bernama Yunni Dwi Saputri. Selain itu terselip beberapa lembar uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

Baca Juga :  Bank Mandiri Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang Sukabumi

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga :  Surat Maaf Pinangki ke Hatta Ali dan Burhanuddin Dibuat Tanpa Paksaan

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.

Pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL). Tersisa Voice Cockpit Recorder (VCR) atau rekaman pembicaraan pilot yang masih dilakukan pencarian.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment