Categories: Nasional

Jerit Pilu Guru Honorer: Kami ini Bukan Pencari Kerja, Tolong Hargai

KalbarOnline.com – Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori Umur 35 Tahun ke Atas (GTKHNK35) menyampaikan aspirasinya terkait seleksi 1 juta formasi guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka meminta adanya penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) untuk pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Salah satunya disampaikan oleh Perwakilan Sumatera Selatan Yeni yang meminta adanya penerbitan Keppres tersebut. Sebab, dia menilai bahwa ini tidak adil untuk para guru honorer yang berusia di atas 35 tahun untuk bersaing dengan mereka yang masih baru.

“Kami meminta kepres. Perekrutan PPPK harus bersaing dengan yang baru lulus kuliah yang notabene anak didik kami, gimana yang usianya di atas 50 tahun. Kita bukan pencari kerja, kami butuh penghargaan, rasanya sudah sangat pantas pemerintah memberikan penghargaan dengan Keppres PNS kepada kami,” ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI secara virtual, Rabu (13/1).

Baca Juga: Surpres soal Kapolri, PKB: Sepertinya Rabu Keramat, Kita Tunggu Saja

Baca Juga: Luhut: Tragedi Sriwijaya Air Harus Jadi Evaluasi

Baca Juga: Sarah Beatrice Jadi ‘Korban’ Sriwijaya Air karena KTP Dipinjam Teman

Kemudian, Perwakilan Riau Desy Kardasih mengutarakan bahwa pihaknya seperti buah simalakama dengan adanya kebijakan ini, yakni merasa dirugikan harus bersaing terlebih dahulu, padahal dirinya telah mengabdi sebagai guru selama puluhan tahun. Tidak hanya bidan yang diangkat menjadi CPNS, menurutnya guru juga perlu hal tersebut.

“Kami ini bukan pencari kerja, kami guru yang menciptakan anak-anak bangsa. Tolonglah ini dilakukan untuk para bidan, guru juga yang sudah mengabdi selama puluhan tahun, kami mohon sekali untuk bisa mendapat Keppres tanpa tes,” tutur dia.

Dari Perwakilan Jawa barat, Sigit meminta agar Komisi X berkenan memfasilitasi agar dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu juga membuat nota kesepahaman bahwasanya Komisi X mendukung upaya meraih Keppres untuk PNS.

“Pemerintah seakan-seakan tidak menghargai masa bakti kami yang sudah bekerja puluhan tahun. Kesimpulannya adalah tetap berupaya meraih Keppres tanpa tes, atau diangkat ASN tanpa tes. Ini dapat terbit bukan hanya faktor yuridis, tapi juga sosiologis dan politis,” terang dia.

Sementara itu dari Perwakilan Sulawesi Selatan, Sahyul Lide merasa bahwa guru honorer terdiskriminasi. “Selama ini sebagai guru honorer kita sebagai bagian anak bangsa merasa termarjinalkan, kewajiban kita sama, tapi hak berbeda dan ini ada kesenjagan sosial,” tegasnya.

Lalu, Perwakilan DKI Jakarta Siti Arofah menyampaikan bahwa dirinya harus bersaing dengan anaknya apabila PPPK diadakan. Hal ini menjadi tidak adil dan berharap Keppres pengangkatan PNS dapat diterbitkan oleh presiden.

“Kami ingin didengarkan Keppres, saya harus bersaing sengan anak saya yang berumur 20 tahun, kami berharap Komisi X menyampaikan kepada presiden,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pada 2021 ini, pemerintah membuka formasi 1 juta guru berstatus PPPK. Mereka yang dapat mengikutinya adalah guru honorer kategori 2 (eks-THK-2) serta telah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan juga lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang saat ini tidak mengajar.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

2 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

4 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

4 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

4 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

5 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

5 hours ago