Categories: Nasional

Sriwijaya SJ-182 Kemungkinan Tidak Meledak di Udara Sebelum Jatuh

KalbarOnline.com – Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diduga tidak meledak sebelum membentur air laut, sebut laporan perkembangan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, data lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing memiliki lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

“Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,” katanya, dikutip dari Antara.

Terkait upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR), tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon.

“Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan,” katanya.

Soerjanto mengatakan proses investigasi masih terus berlangsung dan tim akan melakukan kegiatan antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, melakukan beberapa wawancara dengan pihak terkait, dan kegiatan lainnya.

Pada Minggu (10/1), telah ditemukan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Selain itu, KRI Rigel juga menangkap sinyal yang diduga sinyal kotak hitam SJ 182.

TNI bersama tim gabungan juga tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat dengan menggunakan kapal yang dilengkapi crane.

Sementara itu, tim SAR gabungan hingga hari ini telah menemukan sejumlah serpihan pesawat dan body part, yang selanjutnya akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Tim DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Tim SAR gabungan akan terus mengumpulkan potongan pesawat dan lainnya hingga proses pencarian dinyatakan selesai.

KNKT menggunakan Kapal Baruna Jaya IV telah merapat ke kapal KRI Rigel yang berada di titik lokasi jatuhnya pesawat, untuk melakukan pencarian kotak hitam pesawat, dengan menggunakan unit ping locater finder.

KNKT menyiapkan tiga unit ping locater finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal Baruna Jaya IV miliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

8 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

12 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

13 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

13 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

13 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

13 hours ago