Apa Saja Makanan Bayi yang Aman di Era Pandemi Covid-19?

Pandemi Covid-19 sepertinya masih belum berakhir, Mums. Bahkan, di Inggris Raya ada kabar mutasi genetis terbaru coronavirus. Bagi Mums yang punya bayi, berita ini pasti bikin ketar-ketir. Apalagi, si Kecil masih berada di rentang usia antara 7 hingga 12 bulan. Apa makanan bayi yang aman di era pandemi Covid-19 ini?

Enam bulan pertama, si Kecil masih hanya mendapatkan nutrisi dari ASI. Namun, usia 7-12 bulan adalah saat mereka mulai mencoba berbagai makanan padat dan minuman selain ASI. Wajar bila era pandemi ini bikin Mums waspada. Jangan sampai makanan si Kecil ikut terkontaminasi virus ini.

Asupan Nutrisi yang Aman untuk Bayi

Di era pandemi ini, banyak keluarga yang memutuskan untuk lebih suka memasak dan makan di rumah. Banyak yang mengurangi datang ke restoran maupun makan makanan berpengawet. Selain lebih sehat, biayanya juga lebih murah. Cara ini juga aman agar kesehatan keluarga terjaga.

Nah, bila Mums sudah melakukan ini bahkan sebelum era pandemi, selamat. Teruskan saja. Inilah beberapa asupan nutrisi yang aman untuk si Kecil yang masih berusia antara 7 hingga 12 bulan.

1. Teruslah memberikan ASI hingga si Kecil berusia 2 tahun

Banyak tenaga kesehatan yang menyarankan pemberian ASI kepada bayi hingga usia 2 tahun. Bila memungkinkan, lakukanlah. Jangan lupa jaga kesehatan Mums juga, ya. Bila Mums mengonsumsi makanan bergizi dan tubuh tetap sehat, kualitas ASI Mums akan bagus. Si Kecil akan tetap sehat meskipun di era pandemi.

Baca Juga :  Cara Mengatasi Kulit Kering pada Wajah Bayi

2. Variasikan menu sesuai usia si Kecil

Si Kecil sudah bisa makan makanan padat? Variasikan sesuai usianya, yuk!

  • Usia 6-8 bulan

Berikan porsi makan 2 sampai 3 kali sehari dengan ukuran setengah cangkir makanan lunak. Siapkan bubur lembut dan tambahkan buah dan sayuran, telur, susu, dan daging matang. Jika produk segar tidak tersedia, produk beku atau kaleng yang rendah gula dan garam dapat jadi alternatif.

Makanan harus cukup kental agar bisa menempel di sendok. Makanan yang terlalu cair akan terlalu cepat mengisi perut anak. Rasa makanan baru mungkin akan mengejutkan si Kecil. Berilah dia waktu agar terbiasa dengan rasa baru makanan. Hindari memaksanya untuk terus makan.

Perhatikan tanda-tanda anak sudah merasa kenyang. Biasanya, si Kecil akan menolak atau menggeleng. Jika sudah bisa bicara, mungkin akan bilang tidak mau disuapi lagi. Untuk memastikan, tanyakan apakah dia sudah merasa cukup kenyang.

  • Usia 9-11 bulan
Baca Juga :  Sinergi Pemprov Kalbar dan IDI, Berikan Pelayanan Kesehatan Prima kepada Masyarakat

Berikan porsi makan 3 sampai 4 kali sehari dengan ukuran 1 cangkir makanan. Di rentang usia ini, si Kecil sudah mulai punya cukup banyak gigi untuk mengunyah. Agar lebih mudah ditelan dan dicerna, potong makanan menjadi kecil-kecil. Hindari menyuap porsi yang terlalu besar untuk mulutnya.

  • Usia 12- 24 bulan

Dalam rentang usia ini, anak biasanya sudah bisa makan sendiri dari piring mereka. Si Kecil perlu makan 3 hingga 4 kali sehari dengan porsi tiga perempat hingga 1 cangkir makanan.

3. Berikan camilan sehat dan minum air putih sesuai takaran

Pilih camilan, seperti buah atau sayuran, yang lembut atau dipotong-potong sesuai dengan usia si Kecil. Pisang adalah salah satu contohnya. Hindari memberikan si Kecil minuman soda maupun jajanan gurih, manis, atau berpengawet. Tidak hanya dapat menyebabkan obesitas, kandungan gula berlebih di dalamnya dapat merusak gigi si Kecil.

Itulah beberapa contoh makanan bayi yang aman di era pandemi. Semoga Mums, si Kecil, dan keluarga sehat terus, ya. (AS)

Sumber

Front Range Community College: Healthy Nutrition for Babies & Kids During COVID-19

WHO: Feeding babies and young children during the COVID-19 outbreak

UNICEF: Feeding young children during the COVID-19 pandemic

Comment