Usai Rusuh di Capitol, Trump Akui Joe Biden Presiden AS Selanjutnya

KalbarOnline.com – Imbas kerusuhan pendukungnya di Gedung Capitol, Rabu (6/1) waktu AS, Donald Trump kini mendapat tekanan hebat. Pada akhirnya, Trump mengakui pada Kamis (7/1) atau Jumat (8/1) WIB bahwa Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat selanjutnya. Serangan pendukungnya di Capitol sangat mengejutkan terhadap demokrasi AS saat Kongres sedang mengesahkan kemenangan Biden.

Trump yang pada Kamis (7/1) pagi waktu AS masih terus membuat klaim palsu bahwa pemilihan presiden telah dicurangi, mengatakan bahwa fokusnya kini untuk memastikan transisi yang lancar ke administrasi Biden dalam sebuah video yang dirilis pada Kamis (7/1) malam waktu setempat. Biden, presiden terpilih dari partai Demokrat, dijadwalkan untuk dilantik pada 20 Januari nanti.

Biden sendiri mengecam kericuhan yang pecah pada Rabu (6/1) waktu AS dengan mengatakan bahwa para perusuh telah mencemarkan kursi demokrasi Amerika.

Baca juga: Kutuk Rusuh di Gedung Capitol AS, Bush dan Obama: Muak dan Memalukan!

Sementara itu, Trump mencoba legawa dan menenangkan pendukungnya. “Melayani sebagai Presiden Anda telah menjadi kehormatan terbesar dalam hidup saya,” kata Trump. “Dan untuk seluruh pendukung saya yang hebat, saya tahu Anda kecewa, namun saya juga ingin Anda tahu bahwa perjalanan hebat kita baru saja dimulai,” imbuhnya.

Baca Juga :  AS Terbangkan Pesawat Tempur di Laut China Selatan, Tiongkok Bereaksi

Pernyataan itu merupakan pembalikan tajam bagi Trump, yang menghadapi seruan-seruan untuk pengunduran atau pengusiran dirinya dari kursi kepresidenan usai penyerangan pendukungnya tersebut. Selama berbulan-bulan Trump bersikeras dirinya telah menang dalam pemilihan 3 November 2020 akibat terjadinya kecurangan yang luas, meski tak ada bukti atas pernyataannya itu.

Instruksinya kepada ribuan pendukungnya untuk menuju ke Gedung Capitol untuk memprotes hasil pemilihan memicu kumpulan massa yang menerobos barisan petugas kepolisian dan menginvasi Capitol. Kejadian itu memaksa para anggota Kongres untuk bersembunyi demi keselamatan masing-masing.

Para perwakilan dari partai Demkorat di Kongres, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi dan pimpinan partai Demokrat di Senat Chuck Schumer, menyerukan kepada kabinet Trump dan Wapres Mike Pence untuk menggunakan Konstitusi AS untuk mencopot Trump atas hasutan pemberontakan.

Baca Juga :  Usai Pemungutan Suara, Covid-19 Harian AS Tembus 100 Ribu

Amandemen ke-25 dalam Konstitusi AS memperbolehkan jumlah mayoritas dari Kabinet untuk mencopot seorang presiden dari kekuasaan apabila dia tidak dapat melaksanakan tugasnya. Namun, seorang penasihat mengatakan bahwa Pence yang harus menjadi pemimpin upaya semacam itu, menolak untuk menggunakan amendemen tersebut untuk mengusir Trump dari Gedung Putih.

Apabila Pence gagal untuk mengambil langkah, Pelosi memberikan sinyal bahwa dia akan mengumpulkan kembali anggota DPR untuk menginisiasikan proses pemakzulan terhadap Trump atas perannya dalam kericuhan tersebut. Bahkan, segelintir wakil rakyat dari Partai Republik juga menyerukan pencopotan Trump. Laman editorial Wall Street Journal, yang dianggap sebagai suara terdepan dari pihak Republik, menyerukan pengunduran diri Trump.

Sejumlah anggota pemerintahan Trump, termasuk Menteri Transportasi Elaine Chao, yang juga merupakan istri Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell, mengundurkan diri sebagai sikap simbolis terhadap kekerasan yang terjadi di Capitol.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment