Memimpin Delapan Tahun, Saat Timnya Juara Justru Memilih Mundur

KalbarOnline.com – Kabar mengejutkan datang dari Suzuki Ecstar. Mereka kehilangan sosok penting di balik keberhasilan Suzuki dan Joan Mir merengkuh gelar MotoGP musim 2020. Dia adalah Davide Brivio. Brivio adalah manajer tim yang sudah delapan tahun memimpin Suzuki di pentas MotoGP.

Brivio menjadi tokoh penting ketika tim pabrikan asal Jepang itu memilih kembali berkompetisi di kelas premier. Sejak 2013, dia menjadi manajer tim untuk menangani proyek tersebut.

Gelar musim lalu menjadi capaian besar bagi pria Italia itu bersama Suzuki. Kini dia memilih untuk mencari tantangan baru. Kabar yang berembus menyebutkan, dia meninggalkan MotoGP dan merapat ke tim Alpine (sebelumnya Renault) di pentas F1 musim ini.

Baca Juga :  Jatanras Polres Kubu Raya Tangkap Pencuri Mobil di Gudang Roti AOKA

Baca Juga: Aku Ingin Menangis, Aku akan Menjaga Motor Ini Selamanya

’’Tantangan dan peluang baru tiba-tiba hadir. Pada akhirnya, aku memutuskan untuk mengambilnya,’’ tutur Brivio dalam laman resmi Suzuki Racing.

Menurut dia, itu merupakan keputusan sulit. Apalagi, Suzuki berstatus juara dunia dan berpeluang untuk mempertahankan gelar pada musim 2021.

Baca Juga :  Sekda Harisson Lepas Gerak Jalan Pemuda dan Audisi Festival Drum Band Kalbar Award Tahun 2023

Brivio tentu sedih meninggalkan tim yang dibangunnya selama delapan tahun terakhir. Namun, pilihan sudah dibuat. Brivio menyongsong tantangan baru yang menanti di depannya.

Pimpinan Proyek Suzuki Ecstar Shinichi Sahara pun merasa kehilangan. Sebab, Brivio adalah partner diskusi untuk mengembangkan GSX-RR.

Sahara tidak bisa melupakan jasa Brivio dalam mengembangkan motor Suzuki. ’’Kini kami berusaha menemukan cara terbaik untuk menutupi kehilangan Davide. Untung, aku punya cara berpikir yang mirip dengannya dalam banyak kasus,’’ terang Sahara.

Comment