Categories: Nasional

Laporan Vaksin Sinovac dari Tim Riset Dilaporkan ke BPOM Hari Ini

KalbarOnline.com – Turki dan Brasil sudah mengumumkan hasil efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 dari Sinovac asal Tiongkok. Vaksin tersebut dipastikan manjur 91,5 persen di Turki, dan Brasil 78 persen. Bagaimana dengan di Indonesia?

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memastikan hasil laporan interim usai 3 bulan penyuntikan selama uji klinis akan diberikan oleh tim riset di Bandung, Jawa Barat, hari ini, Jumat (8/1). Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan setelah laporan interim diterima dari peneliti, maka akan dibahas lebih lanjut oleh BPOM, klinisi, epidemiolog, dan otiritas terkait untuk memberikan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Used Authorization). Setelah itu, maka Penny memastikan EUA akan segera diumumkan.

“Karena kami masih tunggu data hasil uji klinik fase III di Bandung untuk pengamatan interim 3 bulan. Laporan interim akan diberikan hari ini. Jadi hari ini kami terima secepatnya kami bahas bersama dan tak lama lagi mudah-mudahan akan segera final dan diumumkan EUA,” tegas Penny dalam konferensi pers virtual, Jumat (8/1).

Baca Juga: BPOM: Vaksin Covid-19 Sinovac Aman, Tidak Ada Efek Samping Serius

Lalu tak hanya berbekal laporan interim, BPOM juga mempertimbangkan hasil efikasi yang sudah diumumkan di Brasil dan Turki. Hal itu sebagai pertimbangan data menjelang penerbitan EUA.

“Tentu saja kami berkomunikasi untuk akan sharing data dari masing-masing yang melakukan uji klinis vaksin Covid-19. Brasil dan Turki sudah berikan data efikasinya, kami nanti akan gunakan juga,” katanya.

“Kami sudah komunikasi dalam berikan EUA bersama tapi setelah hasil uji klinis di Indonesia juga selesai. Itu yang kami tunggu dalam hari-hati ini untuk kemudian dibahas dan data Brasil serta Turki menjadi pertimbangan apabila sudah kami terima dengan lengkap,” katanya.

Sejauh ini BPOM sudah mengantongi data lengkap efikasi vaksik Sinovac dari Turki. Sementata dari Brasil, data finalnya masih menunggu.

Menanggapi perbedaan kemanjuran atau efikasi di tiap negara, Penny memahami hal itu memang bisa ditentukan berbagai faktor. Perbedaan efikasi yang berbeda tak bisa dibandingkan karena dipengaruhi perbedaan jumlah subjek, populasi karakteristik dan lingkungan.

“Yang terpenting, regulasi persyaratan WHO, yakni lebih besar dari 50 persen,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua Tim Riset Untuk Vaksin Sinovac di Bandung Prof Kusnandi Rusmil memastikan memang laporan interim akan diserahkan pada BPOM pada Januari 2021. Ternyata rencana itu sesuai jadwal di mana BPOM akan menerima laporan itu hari ini, menjelang penerbitan EUA.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

KSDA Kalbar dan BTN Gunung Palung Tangani Kemunculan Orang Utan di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Bermula dari beredarnya informasi di salah satu media sosial terkait adanya…

10 hours ago

Kadis Kesehatan Ajak Nakes Peran Aktif Turunkan AKI/AKB dan Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengajak para tenaga…

10 hours ago

Pekan Gawai Dayak ke 38 Siap Digelar

KalbarOnline, Pontianak - Jelang Pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PKD) ke XXXVIII (38) Tahun 2024, Penjabat…

10 hours ago

Lepas Peserta Lomba HKG PKK ke-52 Tingkat Nasional, Kalbar Optimis Pasti Juara

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK…

10 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Pj Sekda Zulkarnain Tekankan Soal Kedisiplinan ASN

KalbarOnline, Pontianak – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain menekankan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara…

10 hours ago

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Angka inflasi Kota Pontianak kini mencapai 2,77 persen. Pj Wali Kota Pontianak,…

10 hours ago