Kondisi Terkini di Capitol City Pasca Kerusuhan, Ditemukan 2 Bom Pipa

KalbarOnline.com – Sedikitnya empat orang tewas setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Geduang Capitol di Washington D.C., pada Rabu (6/1) waktu AS. Para pendukung Trump memaksa Kongres untuk pergi ketika anggota parlemen akan mengesahkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden dalam pemilihan November 2020. Kondisi terkini di Capitol dipastikan sudah diamankan petugas kepolisian.

Kerusuhan meletus tak lama setelah Trump memberikan pidatonya yang kembali mengklaim telah memenangkan masa jabatan kedua. Dia pun bersumpah tak akan menyerah.

“Kami tidak akan pernah menyerah,” katanya seperti dilansir dari CBS News, Kamis (7/1).

Baca juga: Kutuk Rusuh di Gedung Capitol AS, Bush dan Obama: Muak dan Memalukan!

Baca Juga :  Lobi Pemerintah AS, Qualcomm Siap Pasok Chip 5G ke Huawei

Seorang perempuan dikabarkan ditembak setelah menerjang penjagaan di Capitol dan mencoba memasuki ruangan. Tiga lainnya meninggal akibat keadaannya memburuk menurut Departemen Kepolisian Metropolitan.

Pasukan dari Virginia, Maryland dan Pengawal Nasional D.C. dikerahkan untuk membantu memadamkan kerusuhan. Beberapa jam setelah pelanggaran, penegak hukum mengumumkan bahwa Capitol telah diamankan. Ketika kekacauan terjadi, Trump mengatakan kepada para pendukungnya untuk pulang tetapi mengulangi klaim palsu. Dia menghasut bahwa pemilu telah dicurangi.

Baca juga: Tak Akui Kekalahan, Sejumlah Klaim Trump dan Pendukungnya Bikin Gaduh

“Kita harus damai, kita harus punya hukum dan ketertiban,” kata Trump menyindir.

Baca Juga :  Tahun Baru Berbeda di Times Square New York, Lengang Akibat Pandemi

Polisi mengatakan ada 52 orang ditangkap. Lalu 4 terkait dengan tuduhan penggunaan senjata dan 6 senjata api ditemukan. Bahkan, juga ditemukan 2 bom pipa, 1 di dekat Komite Nasional Republik dan 1 di dekat Komite Nasional Demokrat. Selain itu juga ditemukan pendingin berisi bom molotov.

Baca juga: Pendukung Trump Rusuh di Gedung Capitol, 4 Tewas, Perempuan Ditembak

Senat dan DPR berkumpul kembali pada Rabu (6/1) malam untuk melanjutkan penghitungan suara Electoral College. Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan Amerika Serikat dan Kongres telah menghadapi ancaman yang jauh lebih besar. “Kami tak terpengaruh yang kita saksikan hari ini,” katanya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment