Penemuan Drone Tiongkok, MPR: TNI AL Harus Perketat Keamanan Laut

KalbarOnline.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti terkait penemuan drone bawah laut mirip Sea Wing milik Tiongkok di lepas pantai Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada Minggu (20/12) yang memicu kontroversi. Bambang memiminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama TNI AL untuk segera melakukan penyelidikan terkait temuan drone tersebut. Baik muatan hingga kemampuan transmisi data yang dimiliki drone bawah laut yang ditemukan.

“Termasuk meneliti sumber energi yang digunakan juga sensor-sensor yang ada dan kemampuannya. Guna memastikan spesifikasi control surface pada drone dimaksud, sekaligus menginformasikan kepada publik fakta yang terjadi,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet kepada wartawan, Rabu (6/1).

Baca Juga :  Pencipta Lagu Ketiban Royalti Imbas 'Rungkad' yang Dinyanyikan di Istana Merdeka

Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenhan, meningkatkan koordinasi dengan TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Seperti menganggarkan dalam APBN untuk pembelian alutsista dan radar yang dapat mendeteksi ancaman dan bahaya terhadap kedaulatan NKRI.

Baca Juga: Ditemukan Drone Milik Tiongkok, DPR: Minta Prabowo Turun Tangan

Ia pun meminta pemerintah untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengintegrasikan kemampuan intelijen Geospatial, teknologi siber, pertahanan, dan pemetaan laut termasuk udara. Ini harus dilakukan mengingat masih belum lengkapnya perangkat pengendali atas lapisan ruang siber Indonesia. Karena Bamsoet tidak ingin peristiwa tersebut berulang.

“Diharapkan TNI AL dapat lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan di teritorial perairan Indonesia, mengingat terjaringnya seaglider milik negara lain bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia dan keberadaannya dapat mengusik keamanan serta pertahanan nasional Indonesia,” katanya.

Baca Juga :  Reshuffle Kabinet Indonesia Maju Jilid 2, Jokowi Tunjuk Risma dan Sandiaga Uno Jadi Menteri

“Mengingat, masih minimnya anggaran pertahanan nasional yang diperparah oleh situasi pandemi Covid-19 membuat anggaran semakin menipis akibat realokasi anggaran,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, seorang nelayan Saeruddin menemukan sebuah benda yang merupakan drone pengintai di perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, ketika hendak menangkap ikan.

Saeruddin langsung memberikannya ke Polri maupun TNI AL. Jalur penemuan drone disebut merupakan jalur perairan tersibuk di Indonesia. Sementara dua drone pengintai lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan wilayah Lombok.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment