Categories: Internasional

Rayakan Tahun Baru, Warga Berlin Nekat Main Petasan Walau Di-Lockdown

KalbarOnline.com – Siapa bilang malam tahun baru tidak meriah meskipun sedang diselimuti pandemi Covid-19. Walau sudah tidak ada semarak pesta dan parade, namun kembang api serta petasan nyatanya tidak absen dalam selebrasi pergantian tahun 2020 ke 2021.

Itulah yang tampak di Berlin, Jerman. Wartawan KalbarOnline.com yang berada di Ibu Kota Jerman itu memantau, pada Kamis (1/1) malam, kembang api dan petasan mulai mendominasi langit kota yang dulunya dipisahkan tembok Berlin itu. Padahal, sejak sore, suasana jalanan tampak lengang. Toko-toko tutup lebih awal.

Keriuhan itu semakin menjadi-jadi saat jarum jam menunjukkan pergantian hari. Mendadak langit meriah diwarnai aneka kembang api dan telinga “diteror” oleh bunyi petasan yang memekakkan. Seperti yang tampak di kawasan Hermannplatz, sejumlah warga nekat keluar rumah dan berkerumun demi bermain kembang api. Kalau pun tidak keluar rumah, sebagian warga menembakkan kembang api dari balkon atau jendela apartemen mereka.

Padahal, sejatinya Jerman masih berada dalam status lockdown. Dan, bermain kembang api adalah salah satu hal yang dilarang untuk dilakukan selama lockdown diberlakukan.

Mehmet Sahin adalah salah yang nekat bermain kembang api, meski sudah ada larangan resmi dari pemerintah. Dia keluar bersama teman-temannya yang berjumlah 5 orang. Mereka bermain kembang api di kawasan Tempelhof. ’’Ini setahun sekali. Tetap harus dirayakan walaupun sedang lockdown,’’ ucapnya.

Meskipun polisi terus berpatroli, dan berjaga di sejumlah titik yang biasa digunakan warga untuk berkumpul, nyatanya tidak mampu mencegah antusiasme warga Berlin untuk bermain kembang api.

Jerman sendiri masih di-lockdown sampai 10 Januari mendatang karena lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun. Itu adalah lanjutan dari lockdown parsial yang berlangsung pada 2 November 2020 sampai 16 Desember 2020.

Lockdown kali ini lebih ketat daripada sebelumnya, dengan tidak mengizinkan beroperasi pusat perbelanjaan dan usaha jasa yang dianggap tidak esensial, seperti barber shop. Namun, ternyata kasus Covid di Jerman masih saja tinggi. Seperti dilansir dari Reuters, rekor infeksi tertinggi terjadi pada Rabu (30/12), dimana pada hari itu saja, 1.129 terinfeksi Covid-19. (*)  

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

4 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

9 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

11 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

11 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

11 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

11 hours ago